Jakarta, IDN Times - Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, berbicara dengan Perdana Menteri China Li Qiang pada Selasa (9/4/2025). Keduanya membahas cara mengatasi dampak tarif Amerika Serikat (AS) terhadap kedua negara.
Uni Eropa (UE) khawatir produk China yang tidak bisa masuk ke pasar AS akan dialihkan ke pasar Eropa. Hal ini bisa memperburuk kondisi ekonomi produsen Eropa yang sudah terkena dampak kebijakan tarif. Von der Leyen dan Li Qiang membahas pembentukan mekanisme bersama untuk mengawasi pengalihan perdagangan ini.
Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan tarif tambahan 34 persen untuk China, di atas tarif 20 persen yang sudah diberlakukan sebelumnya tahun ini. Jika Beijing tidak menarik kebijakan balasannya, tarif total bisa mencapai 104 persen. Sementara untuk Uni Eropa, Trump menerapkan tarif sebesar 20 persen.