Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
kepala diplomat Uni Eropa Josep Borrell (kiri) dan Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan (kanan) (twitter.com/JosepBorrellF)
kepala diplomat Uni Eropa Josep Borrell (kiri) dan Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan (kanan) (twitter.com/JosepBorrellF)

Jakarta, IDN Times - Para menteri luar negeri Uni Eropa (UE), pada Selasa (10/10/2023), telah membatalkan keputusan Komisi Eropa yang menangguhkan bantuan kepada Otoritas Palestina. Hal ini disampaikan setelah pertemuan darurat digelar di Oman.

Josep Borrell, kepala diplomat UE, mengatakan mayoritas negara-negara UE mendukung keputusan yang berkelanjutan. Borrell juga menegaskan pembayaran bantuan tersebut tidak akan dibatalkan.

1. Uni Eropa sebut Israel telah melakukan pelanggaran hukum internasional

Borrell mengatakan, beberapa tindakan Israel sebagai respons atas serangan Hamas telah melanggar hukum internasional. Israel telah melancarkan serangan udara dari darat dan laut di Jalur Gaza, serta berjanji untuk melakukan pengepungan total terhadap wilayah padat penduduk tersebut.

“Israel mempunyai hak untuk membela diri, tetapi hal itu harus dilakukan sesuai dengan hukum internasional, hukum kemanusiaan, dan beberapa keputusan bertentangan dengan hukum internasional,” kata Borrell setelah pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Muscat, Oman.

Borrel menjelaskan bahwa PBB juga mengakui apa yang dilakukan Israel telah melanggar hukum. 

“Beberapa tindakan dan PBB telah menyatakannya (seperti) memotong akses air, memotong listrik, memotong makanan untuk banyak warga sipil adalah melanggar hukum internasional,” kata Borrell, dilansir The Guardian

2. Spanyol hingga Luksemburg tak sepakat adanya pemotongan bantuan ke Palestina

Sebelumnya, komisaris rumah tangga dan perluasan, Olivér Várhelyi, secara tak terduga menyatakan bahwa blok beranggotakan 27 negara tersebut menangguhkan semua pembayaran kepada Palestina. Komisaris Hungaria ini telah lama mengkritik aspek bantuan Uni Eropa untuk Palestina.

Namun, dia bertindak tanpa otoritas hukum atau dukungan politik yang memadai di internal Uni Eropa. Penyataan Olivér Várhelyi diketahui telah membuat marah Borrell, yang telah mengatakan bahwa Uni Eropa akan meninjau donasi untuk memastikan tidak ada kebocoran uang ke Hamas.

Pengumuman Varhelyi tampaknya mengejutkan beberapa negara anggota, termasuk Spanyol, Irlandia, dan Luksemburg yang menyatakan perbedaan pendapat terkait pemotongan pendanaan bantuan ke Palestina.

“(Menteri Luar Negeri) Jose Manuel Albares menelepon Komisaris Eropa Oliver Varhelyi untuk mengatakan dia tidak setuju dengan keputusan ini,” kata Kementerian Luar Negeri Spanyol, dilansir Al Jazeera

3. Swedia dan Denmark tunda pembayaran konstribusi bantuan ke Palestina

bendera Swedia (pixabay.com/Unif)

Namun, beberapa negara Uni Eropa telah memutuskan untuk menangguhkan kontribusi nasional mereka sambil menunggu penyelidikan. Denmark dan Swedia mengumumkan bahwa mereka menangguhkan bantuan pembangunan Palestina. 

Pemerintah di Kopenhagen mengatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk menunda bantuan pembangunan Denmark ke Palestina. Belum diketahui sampai kapan kedua negara tersebut menunda memberikan konstribusi bantuan.

“Peninjauan menyeluruh akan dilakukan untuk memastikan tidak ada dana dari negara Denmark yang disalahgunakan untuk secara tidak langsung mendukung kelompok yang menyerang Israel,” katanya.

Tinjauan tersebut akan dilakukan dalam dialog erat dengan mitra Denmark di UE dan negara-negara Nordik. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team