Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Uni Eropa. (unsplash.com/alexandrelallemand)

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa (UE), pada Senin (9/9/2024), mengecam Rusia yang menyelenggarakan pemilu regional di Krimea. Brussels juga menekankan bahwa bloknya tidak akan mengakui hasil pemilu yang diselenggarakan di teritori hasil aneksasi Rusia. 

Pada April lalu, Parlemen Eropa sudah mengecam hasil pilpres Rusia yang memenangkan Presiden Vladimir Putin dan menganggapnya tidak sah. Pihaknya menyebut pemilu tersebut tidak bebas dan diselenggarakan di tengah tekanan dan ketakutan warga. 

1. Sebut pemilu regional di Krimea melanggar hukum internasional

UE menyebut bahwa pemilu regional di Krimea dan wilayah dudukan Rusia di Ukraina adalah pelanggaran hukum internasional, Piagam PBB, dan kedaulatan Ukraina. 

"UE tidak akan mengakui pemilu maupun hasil pemilu yang diselenggarakan di Krimea. Pemilu tersebut dapat dikategorikan tidak sah dan tidak jelas, serta seharusnya tidak dapat memberikan efek legalitas apapun terhadap pemerintahan lokal," kata Badan Aksi Eksternal Eropa (EEAS), dikutip dari Euronews.

"Setelah lebih dari 1 dekade berlangsungnya invasi Rusia dan upaya ilegal menganeksasi Krimea, maka UE memastikan kembali posisinya bahwa Krimea adalah teritori sah Ukraina," tambahnya. 

Selain diselenggarakan di Krimea, pemilu regional Rusia kali ini juga sudah diadakan di beberapa wilayah Ukraina yang masih berada di bawah cengkeraman Moskow, seperti Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia. 

2. Parlemen Ukraina serukan sanksi tambahan kepada Rusia

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di