Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Medium.com/@UNICEF

Anak-anak yang terperangkap di zona konflik semakin sering digunakan sebagai instrumen perang. Entah itu sebagai prajurit, dipaksa menjadi pembom bunuh diri, dan digunakan sebagai perisai hidup. Hal tersebut dikatakan oleh badan anak-anak PBB, UNICEF.

Dalam sebuah pernyataan terbaru yang rilis pada hari Kamis (28/12/2017) ini, mereka mengatakan 2017 adalah tahun brutal bagi anak-anak yang tertangkap dalam zona konflik/perang.

UNICEF ​​mengatakan bahwa pihak-pihak yang terlibat konflik secara terang-terangan mengabaikan hukum HAM internasional dan menargetkan serangan kepada anak-anak.

Pemerkosaan, perkawinan paksa, penculikan dan perbudakan telah menjadi taktik yang baku dalam konflik di Irak, Suriah, Yaman, Nigeria, Sudan Selatan dan Myanmar.

Editorial Team

Tonton lebih seru di