Jakarta, IDN Times - Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan intensitas stres dan tekanan yang dialami anak-anak di Jalur Gaza adalah sesuatu yang jarang terlihat dalam konflik lainnya.
“Intensitas dan frekuensi apa yang kita lihat di Gaza dalam hal tekanan mental pada anak-anak dan tekanan psikologis adalah sesuatu yang jarang kita lihat," kata Adele Khodr, Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, kepada The National.
"Tidak ada tempat yang aman di Gaza,” ungkapnya, menambahkan banyak anak-anak di Gaza terus berpindah-pindah untuk menghindari pemboman. Adapun mereka masih terjebak dalam siklus kekerasan dan ketakutan.
Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 20 ribu orang, termasuk 8 ribu anak-anak dan 6.200 perempuan, dan melukai lebih dari 53 ribu lainnya.
Israel menyatakan perang terhadap Hamas, setelah kelompok Palestina menerobos masuk ke wilayah perbatasannya pada 7 Oktober. Tel Aviv mengatakan, serangan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan sekitar 240 lainnya di sandera.