Jakarta, IDN Times - James Elder, juru bicara badan anak-anak PBB (UNICEF), pada Selasa (7/10/2025), melaporkan bahwa Israel telah berulang kali menolak izin untuk memindahkan peralatan medis penting dari rumah sakit yang telah dievakuasi di Gaza utara.
Selama sebulan terakhir, serangan Israel di Kota Gaza, bagian utara Gaza, telah memaksa rumah sakit di wilayah tersebut tutup. Hal ini semakin menambah tekanan pada rumah sakit yang masih beroperasi di selatan, di mana bayi-bayi yang baru lahir harus berbagi masker oksigen dan tempat tidur.
Dua tahun perang Israel di Gaza telah meningkatkan stres dan malnutrisi di kalangan ibu hamil. Akibatnya, jumlah bayi prematur dan bayi dengan berat badan rendah meningkat hingga mencapai seperlima dari seluruh bayi yang lahir di Gaza.
“Kami telah mencoba untuk mendapatkan kembali inkubator dari sebuah rumah sakit yang dievakuasi di utara, tapi empat misi ditolak hanya untuk mengambil inkubator tersebut,” kata Elder, merujuk pada peralatan yang tertahan di Rumah Sakit Anak Al-Rantissi yang rusak di Kota Gaza.