Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi warga Gaza (pixabay.com/hosnysalah)

Jakarta, IDN Times - Juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Louise Wateridge, pada Selasa (20/8/2024) mengatakan bahwa kematian merupakan satu-satunya kepastian yang dihadapi oleh 2,4 juta warga Palestina di Gaza.

"Rasanya seperti orang-orang sedang menunggu kematian. Tidak ada tempat di Jalur Gaza yang aman, sama sekali tidak ada tempat yang aman. Ini benar-benar menghancurkan," kata Wateridge dari daerah Nuseirat di Gaza tengah, yang sering menjadi target serangan udara Israel.

1. Korban tewas di Gaza telah mencapai lebih dari 40 ribu orang

Dilansir dari CNA, perang di Gaza dimulai setelah Hamas melancarkan serangan lintas batas ke Israel selatan pada 7 Oktober, yang dilaporkan menewaskan 1.199 orang di sana. Sebagai pembalasan, Israel menggempur Jalur Gaza dari udara, darat, dan laut sehingga mengubah sebagian besar wilayah tersebut tinggal puing-puing.

Otoritas kesehatan setempat melaporkan, sedikitnya 40.173 orang telah tewas akibat serangan Israel di Gaza. Sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Perang tersebut juga telah menciptakan krisis kemanusiaan yang akut, dengan ratusan ribu orang kehabisan makanan pokok dan air minum bersih.

“Kita menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal penyebaran penyakit terkait dengan kebersihan. Hal ini sebagian disebabkan oleh pengepungan yang dilakukan Israel terhadap Jalur Gaza,” kata Wateridge.

2. Warga lelah dengan perintah evakuasi terus-menerus

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di