Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

UNICEF: Anak-anak Gaza Butuh Dukungan Psikologis! 

ilustrasi anak-anak di Gaza, Palestina (pixabay.com/badwanart0)

Jakarta, IDN Times - Badan anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan bahwa anak-anak di Gaza membutuhkan dukungan psikologis dan pendidikan segera akibat perang Israel yang berlangsung di wilayah tersebut.

Dikutip oleh kantor berita Palestina WAFA, juru bicara UNICEF Kazem Abu Khalaf  mengungkapkan bahwa anak-anak di Gaza menderita kerusakan psikologis yang parah, serta diliputi ketakutan dan kecemasan akibat perang. 

Sekitar 1,9 juta orang penduduk Gaza diperkirakan telah menjadi pengungsi internal sejak dimulainya perang pada Oktober. Setengah di antaranya adalah anak-anak. Mereka telah  kehilangan rumah dan anggota keluarga mereka, serta terpaksa bertahan hidup di tengah keterbatasan air, makanan, bahan bakar dan obat-obatan. 

1. Sekitar 625 ribu anak di Gaza kehilangan akses pendidikan

Menurut pernyataan UNICEF, lebih dari 500 ribu anak di Gaza telah diidentifikasi membutuhkan dukungan kesehatan mental dan psikososial sebelum konflik Israel-Hamas kali ini. Sekarang, setiap anak telah dihadapkan pada peristiwa traumatis, sementara orang tua atau pengasuh mereka sendiri berada di bawah tekanan mental yang berat.

Abu Khalaf mengatakan bahwa sedikitnya 625 ribu anak di Gaza telah kehilangan akses pendidikan sejak perang meletus. Beberapa anak juga terpaksa menjalani amputasi dan harus bepergian ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan.

2. Lebih dari 500 sekolah dibom oleh Israel

UNICEF memperkirakan bahwa 90 persen dari semua sekolah di Gaza telah digunakan sebagai tempat penampungan, dan dua pertiga di antaranya akan membutuhkan rekonstruksi penuh atau perbaikan agar dapat berfungsi kembali.

Menurut badan PBB tersebut, hingga 6 Juli, Israel secara langsung atau tidak langsung telah mengebom 564 sekolah di Gaza.

Khalaf mengatakan bahwa UNICEF telah mendirikan tenda besar di kamp-kamp pengungsi sebagai tempat pembelajaran darurat, namun upaya ini terganggu oleh serangan Israel yang terus-menerus menargetkan wilayah Palestina tersebut.

3. UNICEF desak gencatan senjata segera

Dilansir Al Jazeera, perang di Gaza telah menewaskan 40.173 warga Palestina, dengan sekitar 14 ribu di antaranya adalah anak-anak. Militer Israel mulai melancarkan serangan bertubi-tubi ke wilayah tersebut setelah pejuang Palestina Hamas melakukan serangan lintas batas ke Israel selatan pada 7 Oktober lalu, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang di sana.

UNICEF pun mendesak gencatan senjata segera untuk mengakhiri perang tersebut, dan menyerukan diakhirinya pelanggaran terhadap anak-anak serta perlindungan terhadap warga sipil yang tidak mampu atau bersedia mengikuti perintah evakuasi dari Israel.

"Anak-anak Gaza telah mengalami kengerian yang tak terbayangkan, mereka berhak mendapatkan gencatan senjata segera dan kesempatan untuk masa depan yang damai," kata badan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us