Jakarta, IDN Times - Kasus harian COVID-19 di Jepang semakin tidak terkendali. Begitu pula angka kematian harian yang menembus tiga digit.
Dikutip dari laman World O Meter, Rabu, (3/8/2022), kasus harian COVID-19 di Negeri Sakura mencapai 167.678. Ini merupakan kasus harian tertinggi yang terjadi di Jepang sepanjang tahun 2022. Sedangkan, angka kematian harian di Jepang mencapai 109 jiwa.
Dengan angka ini, maka akumulasi kasus COVID-19 di Jepang mencapai 12.917.500. Sedangkan, akumulasi angka kematian mencapai 32.694. Bahkan, menurut laporan, akibat penyebaran sub varian omicron BA.5 itu, kasus harian menembus angka 200 ribu.
Menurut sejumlah ahli meningkatnya kasus harian COVID-19 di Jepang disebabkan penularan terjadi paling tinggi pada anak-anak dan remaja yang berusia di bawah 20 tahun. Jumlah warga yang divaksinasi pun tidak terlalu tinggi. Dikutip dari situs resmi Perdana Menteri Jepang, jumlah anak yang berusia 5 tahun dan 11 tahun yang telah menerima vaksin lengkap COVID-19 mencapai 17 persen.
Sedangkan, secara keseluruhan, dilihat dari berbagai usia, 60 persen dari 125 juta populasi Jepang telah divaksinasi dua dosis. Mereka pun masih aktif mengenakan masker. Tetapi, ahli kesehatan meyakini jumlah kasus terus mengalami kenaikan karena imunitas yang dihasilkan vaksin sudah mulai pudar.
Pengajar di Institut Teknologi Nagoya, Akimasa Hirata menilai kenaikan kasus COVID-19 di Jepang, salah satunya juga dipicu oleh warga yang merasa lelah menghadapi pandemik. "Tidak seperti tahun lalu, kita tidak melihat penurunan jumlah orang yang memilih berada di luar rumah, meski angka penularan COVID-19 terus meningkat," kata Akimasa seperti dikutip dari kantor berita Kyodo News.
Lalu, apa yang akan dilakukan oleh otoritas di Jepang untuk mengatasi lonjakan drastis COVID-19 pada pertengahan 2022 ini?