Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Venezuela (pexels.com/aboodi)

Jakarta, IDN Times - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menolak intervensi Amerika Serikat (AS) dalam ketegangan dengan Guyana terkait sengketa wilayah. Pasalnya, Venezuela masih mengklaim Guyana Essequibo sebagai bagian dari negaranya. 

Permasalahan Venezuela-Guyana sudah berlangsung dalam beberapa dekade ketika masih dikuasai oleh Inggris dan Spanyol pada abad ke 19. Klaim Venezuela kembali mencuat ketika ditemukan cadangan minyak bumi dalam jumlah besar di teritori Guyana. 

1. Maduro sebut AS ingin mengeksploitasi SDA di Essequibo

Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (twitter.com/NicolasMaduro)

Maduro mengecam intervensi AS dan menyebutnya ingin mengekspliotasi sumber daya alam di teritori Guyana yang diklaim sebagai wilayah Venezuela. 

"Dari Venezuela, kami menolak keras intervensi dari AS di tengah perselisihan soal sengketa wilayah dengan Guyana. Washington menginginkan untuk mengotorisasi perusahaan minyak AS, Exxon Mobil agar dapat mengeksploitasi sumber daya alam di wilayah tersebut," tutur Maduro pada Rabu (20/9/2023), dikutip Telesur.

Wakil Presiden Venezuela, Delcy Rodriguez juga merespons pernyataan AS terkait dukungan kepada Guyana. Ia menyebut AS dan Inggris Raya bersekongkol untuk mencurangi Venezuela. 

"Sepertinya menarik untuk mendengar hukum internasional dari mulut pihak yang merusak dan melanggar legalitas internasional. Kami memperingatkan dunia internasional bahwa Washington berniat menciptakan Zona Damai di Amerika Latin dan Karibia atau pangkalan militer di Republik Guyana," tambahnya. 

2. AS tegaskan hak Guyana atas wilayah Essequibo

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di