Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pesawat. (unsplash.com/Artturi Jalli)

Jakarta, IDN Times - Venezuela menghentikan penerbangan dari Kolombia setelah menangkap 38 orang yang diduga merencanakan teror. Penangguhan ini berlaku hingga Senin (26/5/2025) atau sehari setelah pemilihan parlemen Venezuela.

Menteri Dalam Negeri Venezuela, Diosdado Cabello, mengumumkan keputusan ini melalui siaran televisi nasional. Para tersangka yang ditahan terdiri dari 21 warga Venezuela dan 17 warga asing, termasuk warga Kolombia, Meksiko, dan Ukraina. Mereka diduga berencana memasang bahan peledak di kedutaan, rumah sakit, dan kantor polisi.

1. Dugaan plot teror menjelang pemilu

Cabello mengklaim kelompok yang ditangkap terafiliasi dengan kubu oposisi Venezuela. Mereka diduga ingin menciptakan kesan bahwa Venezuela tidak aman untuk menggelar pemilihan umum pada 25 Mei mendatang.

"Dulu mereka adalah tentara bayaran asing yang bahkan tidak bisa berbahasa Spanyol. Lalu mereka mulai menggunakan orang yang bisa bahasa Spanyol. Sekarang mereka masuk ke Venezuela menyamar sebagai turis padahal punya rencana lain," kata Cabello, dilansir Anadolu Agency.

Presiden Nicolas Maduro juga tampil di televisi setelah pengumuman tersebut. Dia menyebut organisasi kriminal Albania yang terlibat perdagangan narkoba di Ekuador terhubung dengan rencana ini. Maduro menambahkan penyelidikan masih berlangsung dan tidak memberikan bukti atas tuduhannya.

2. Oposisi serukan pemboikotan pemilu

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di