Ilustrasi swab tes COVID-19. (Unsplash.com/Mufod Majnun)
Dilansir surat kabar Vietnam VnExpress, varian yang baru-baru ini terdeteksi di Vietnam dengan merupakan varian India dengan mutasi yang aslinya milik varian Inggris. Berdasarkan pengurutan genetik yang dilakukan oleh National Institute Of Hygiene And Epidemiology, menemukan bahwa setidaknya ada empat pasien COVID-19 di Vietnam yang membawa varian hibrida baru tersebut.
Wakil pimpinan di institut tersebut Le Thi Quynh Mai mengatakan, "Kami menemukan penghapusan Y144 pada lonjakan protein S dari varian B.1.617.2 (varian India). Mutasi ini mirip dengan yang ditemukan pada varian B.1.1.7 (varian Inggris).
Mai mengatakan mutasi semacam itu pada varian India belum tercatat oleh GISAID, sebuah organisasi nirlaba yang peduli terhadap ilmu pengetahuan global dan sumber utama yang menyediakan akses terbuka ke data genom virus influenza dan virus corona yang bertanggung jawab atas pandemik saat ini. Mai menyampaikan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Mengenai varian baru itu, Menteri Kesehatan Long menyampaikan bahwa kementeriannya akan segera mengumumkan varian virus corona baru di peta genom global. Saat ini varian hibrida itu belum diberi nama.
Reuters melansir, mengenai varian baru di Vietnam, kepala teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, dalam pernyataan yang dikirim melalui email menyampaikan bahwa belum meneliti varian baru tersebut.
"Saat ini, kami belum melakukan penilaian terhadap varian virus yang dilaporkan di Vietnam. Kantor negara kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan di Vietnam dan kami mengharapkan lebih banyak informasi segera." Namun, Van Kerkhove menyampaikan varian yang terdeteksi di Vietnam adalah varian India, dengan kemungkinan telah melakukan mutasi tambahan.