Vietnam Deteksi Hibrida Varian COVID-19 dari India dan Inggris

Sejak April 2021 ada 3.595 kasus baru di Vietnam

Hanoi, IDN Times - Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Thanh pada hari Sabtu (29/5/2021) mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi varian virus corona baru hasil kombinasi dari varian India dan Inggris dan dapat menyebar dengan cepat melalui udara.

Varian Inggris dan India dianggap lebih menular dari varian yang pertama kali terdeteksi. Saat ini petugas kesehatan Vietnam sedang berusaha menekan kasus positif yang melonjak sejak April 2021.

1. Ada empat pasien yang membawa varian hibrida

Vietnam Deteksi Hibrida Varian COVID-19 dari India dan InggrisIlustrasi swab tes COVID-19. (Unsplash.com/Mufod Majnun)

Dilansir surat kabar Vietnam VnExpress, varian yang baru-baru ini terdeteksi di Vietnam dengan merupakan varian India dengan mutasi yang aslinya milik varian Inggris. Berdasarkan pengurutan genetik yang dilakukan oleh National Institute Of Hygiene And Epidemiology, menemukan bahwa setidaknya ada empat pasien COVID-19 di Vietnam yang membawa varian hibrida baru tersebut.

Wakil pimpinan di institut tersebut Le Thi Quynh Mai mengatakan, "Kami menemukan penghapusan Y144 pada lonjakan protein S dari varian B.1.617.2 (varian India). Mutasi ini mirip dengan yang ditemukan pada varian B.1.1.7 (varian Inggris).

Mai mengatakan mutasi semacam itu pada varian India belum tercatat oleh GISAID, sebuah organisasi nirlaba yang peduli terhadap ilmu pengetahuan global dan sumber utama yang menyediakan akses terbuka ke data genom virus influenza dan virus corona yang bertanggung jawab atas pandemik saat ini. Mai menyampaikan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Mengenai varian baru itu, Menteri Kesehatan Long menyampaikan bahwa kementeriannya akan segera mengumumkan varian virus corona baru di peta genom global. Saat ini varian hibrida itu belum diberi nama.

Reuters melansir, mengenai varian baru di Vietnam, kepala teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, dalam pernyataan yang dikirim melalui email menyampaikan bahwa belum meneliti varian baru tersebut.

"Saat ini, kami belum melakukan penilaian terhadap varian virus yang dilaporkan di Vietnam. Kantor negara kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan di Vietnam dan kami mengharapkan lebih banyak informasi segera." Namun, Van Kerkhove menyampaikan varian yang terdeteksi di Vietnam adalah varian India, dengan kemungkinan telah melakukan mutasi tambahan.

Baca Juga: Malaysia Kerahkan 55 Ribu Polisi Saat Lockdown Total

2. Lonjakan kasus COVID-19 di Vietnam

Vietnam Deteksi Hibrida Varian COVID-19 dari India dan InggrisIlustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)

BBC memberitakan, kasus positif COVID-19 di Vietnam telah mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Sejak pertama kali terdeteksi Vietnam telah mencatat lebih dari 6.700 kasus positif. Dari jumlah tersebut, lebih dari setengahnya telah tercatat sejak akhir April 2021 ini. Menurut data John Hopkins University negara itu telah mencatat 47 kematian terkait virus corona.

VnExpress melansir, negara yang berhasil menekan penyebaran virus tersebut pada tahun lalu, sejak April 2021, sekitar sebulan yang lalu Vietnam telah mencatat 3.595 kasus positif di 33 kota dan provinsi. Bac Giang masih memimpin jumlah infeksi virus corona dengan 1.881 kasus, diikuti oleh tetangganya Bac Ninh 736 kasus.

Long mengatakan virus corona yang bertanggung jawab atas gelombang baru di Vietnam ini jauh lebih mudah menular, terutama di udara. Kultur virus di laboratorium mengungkapkan bahwa virus mereplikasi dirinya sendiri dengan sangat cepat, yang menjelaskan mengapa ada begitu banyak kasus baru di lokasi berbeda dalam kerangka waktu yang lebih singkat.

Saai ini negara di Asia Tenggara itu telah mencatat kehadiran tujuh varian virus corona, di antaranya dari Inggris, India, dan Afrika Selatan.

3. Vaksin di Vietnam

Vietnam Deteksi Hibrida Varian COVID-19 dari India dan InggrisIlustrasi vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Hakan Nural)

DIlansir Reuters, berdasarkan Kementerian Kesehatan Vietnam negara itu sedang bekerja untuk mengamankan 10 juta dosis vaksin di bawah skema pembagian biaya COVAX, serta 20 juta dosis vaksin Pfizer dan 40 dosis juta vaksin Sputnik V buatan Rusia. Vietnam yang memiliki Negara populasi sekitar 98 juta orang sejauh ini telah menerima 2,9 juta dosis dan bertujuan untuk mendapatkan 150 juta tahun ini.

Varian Inggris dan India lebih lebih menular, selain itu varian India diyakini berpotensi kurang rentan terhadap antibodi penawar dari sistem kekebalan. Namun, Vietnam dapat menggunakan vaksin Pfizer dan AstraZeneca, yang menurut penelitian dua vaksin itu sangat efektif melawan varian India setelah dua dosis, tetapi perlindungan dari satu dosis tampaknya berkurang.

Tidak ada bukti bahwa mutasi virus corona menyebabkan penyakit yang jauh lebih serius bagi sebagian besar orang, tetapi virus yang lebih menular dan sama berbahayanya dengan sendirinya akan menyebabkan lebih banyak kematian pada populasi yang tidak divaksinasi.

Baca Juga: Sudah 170 Juta Orang di Dunia Terinfeksi COVID-19, India Tertinggi!

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya