Seorang anggota tim pencegahan dan pengendalian virus corona berkomunikasi melaluai walkie-talkie dengan rekannya di dalam ruang laboratorium di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ningxia di Yinchuan, Wilayah Otonomi Ningxia Chui, Tiongkok, pada 2 Februari 2020. ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS
Sementara itu, setidaknya sejak Januari lalu, pemerintah Macau mendistribusikan 20 juta masker kepada para penduduknya. Dikutip dari Bloomberg, Macau juga mengizinkan 670.000 pembawa kartu identitas khusus untuk membeli 10 masker murah setiap 10 hari sekali dan mewajibkan warga memakainya selama naik kendaraan umum.
Sedangkan Hong Kong Free Press melaporkan bahwa Hong Kong belum punya kebijakan tentang pemakaian masker. Salah satunya dialami oleh para petugas kebersihan umum di jalan-jalan kota Hong Kong. Mereka kesulitan mendapatkan masker karena adanya kekurangan persediaan.
Dinas yang mempekerjakan mereka juga tidak menyediakan masker dan meminta mereka untuk memikirkan jalan keluar sendiri. Seorang petugas kebersihan berkata sebelum adanya wabah virus corona, ia dan rekan-rekannya mendapat satu kotak berisi 50 masker setiap bulan untuk dipakai bersama-sama. Kini dia harus membeli sendiri.
"Bos saya mengatakan semua orang di Hong Kong mencoba membeli masker wajah dan mereka tak bisa membeli satu pun [untuk kami]. Meski kami tak memakai masker, kami tetap perlu bekerja. Mereka menyuruh kami untuk memikirkan jalan keluarnya sendiri," katanya.