Ilustrasi bendera Ekuador. (Pixabay.com/TheDigitalArtist)
Pada Januari, Noboa memberlakukan keadaan darurat dan menyatakan negara dalam keadaan perang melawan geng-geng kriminal. Status tersebut diterapkan setelah Adolfo Macias atau Fito, pemimpin geng Los Choneros kabur dari penjara.
Sejak saat itu militer dikerahkan di jalanan dan mengambil kendali atas penjara. Kerusuhan di dalam penjara telah menyebabkan sekitar 460 orang tewas. Pemerintah juga menetapkan 22 kelompok kriminal sebagai organisasi teroris.
Pemerintah mengklaim apa yang disebut Rencana Phoenix telah berhasil mengurangi kekerasan. Pasukan keamanan telah melakukan sekitar 165 ribu operasi, menangkap lebih dari 12 ribu orang, membunuh 15 orang yang dianggap teroris dan menyita sekitar 65 ton narkoba sejak Januari, dilansir VOA News.
Namun, beberapa kekerasan dilaporkan selama akhir pekan, termasuk penyergapan patroli tentara di Sucumbios, perbatasan Kolombia. Seorang tentara tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.
Polisi melakukan evakuasi di stadion sepak bola di kota Latacunga di Andean setelah ada ancaman bom. Setelah pemeriksaan dengan bantuan anjing terlatih, ditemukan koper di tempat parkir stadion berisi lima bahan peledak, yang kemudian diledakkan secara terkendali.