Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prancis Janji Evakuasi Warga Paling Terancam di Haiti

ilustrasi bendera Prancis (pexels.com/@atypeek)

Jakarta, IDN Times - Prancis, pada Minggu (24/3/2024), berjanji akan mengevakuasi warga paling terdampak dalam kerusuhan antar-geng kriminal di Haiti. Keputusan ini untuk membantu warga Haiti yang terjebak di tengah kekerasan imbas ulah geng kriminal. 

Setelah mundurnya Perdana Menteri (PM) Haiti Ariel Henry, situasi keamanan di Haiti masih mencekam bahkan semakin memburuk. Padahal, pimpinan geng kriminal G9 Jimmy Cherizier sudah mengajak seluruh geng berkoalisi untuk mendesak Henry mundur dari jabatannya. 

1. Prancis persilakan warga negara lain untuk mendaftar di Kedubes

Pesawat Prancis di Niger. (twitter.com/EmmanuelMacron)

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Prancis mengatakan, negaranya akan menyewa pesawat untuk mengevakuasi penduduknya dari Haiti. 

"Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis di Port-au-Prince akan tetap buka dan bekerja meski dalam kondisi yang tidak baik. Seluruh staf kami sudah digerakkan untuk mendukung seluruh warga Prancis di sana," terangnya, dikutip Le Monde.

"Terdapat sekitar 1.200 warga Prancis yang tinggal di Haiti, dan mayoritas dari mereka memegang dua kewarganegaraan. Kemlu akan bertanggung jawab dalam mengorganisir penerbangan di Haiti," sambungnya. 

Bagi warga berisiko di Haiti yang ingin meninggalkan negaranya masih diberi kesempatan. Mereka diharuskan menghubungi dan mendaftarkan diri di Kantor Kedubes Prancis di Port-au-Prince untuk mendapatkan slot penerbangan. 

2. Sebanyak 33 ribu warga mengungsi ke Haiti selatan

suasana di Haiti (unsplash.com/theinnervizion)

IOM (International Organization for Migration) melaporkan terdapat 33 ribu warga yang melarikan diri dari ibu kota Haiti di tengah serangan brutal dari geng kriminal dalam 2 pekan terakhir. 

Mayoritas warga berjalan menuju selatan Haiti untuk menghindari serangan dari geng kriminal. Umumnya, wilayah selatan jauh lebih aman dan kondusif dibandingkan ibu kota Port-au-Prince yang kini diduduki geng kriminal. 

"Serangan dan krisis keamanan telah mendorong lebih banyak orang untuk meninggalkan ibu kota dan mengungsi di provinsi lain. Mereka rela mengambil risiko untuk melewati wilayah yang dikontrol geng kriminal untuk mencari tempat yang lebih aman," terangnya. 

Krisis keamanan di Haiti telah membuat sekitar 17 ribu terpaksa melarikan diri dari rumahnya dan tidak lagi memiliki rumah. 

3. Pesawat penyelamatan pertama AS tiba di Florida

Pesawat yang membawa warga Amerika Serikat (AS) dari Haiti telah tiba di Orlando, Florida pada Minggu (24/3/2024). Pesawat tersebut merupakan penerbangan pertama AS dalam misi penyelamatan warganya di Haiti. 

Divisi Manajemen Darurat mengumumkan bahwa di dalam pesawat tersebut terdapat sebanyak 35 warga AS. Mereka sudah diamankan dan mendapatkan sejumlah akses kesehatan, makanan, dan lainnya. 

"Divisi penyelamatan masih terus bekerja dan memastikan untuk memulangkan semua warga negara AS dari Haiti," terang Kepala Eksekutif Divisi Manajemen Darurat Kevin Guthrie, dikutip CNN.

Sampai saat ini, diperkirakan masih ada sekitar 1.000 warga AS yang belum dievakuasi dari Haiti. Washington juga membuka kesempatan bagi warga negara lain yang ingin meninggalkan dari Haiti. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us