Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban. (Instagram.com/orbanviktor)
Melansir BBC, pemerintah Hungaria baru-baru ini telah menyalahkan peningkatan angka perempuan dalam pendidikan tinggi, atas tingkat kelahiran yang lebih rendah dan ekonomi yang menyusut.
Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, telah berusaha meningkatkan angka kelahiran. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintahan Orban pada 2019 menerapkan kebijakan yang menghapus pajak seumur hidup bagi wanita yang memiliki empat anak.
Pemerintah sayap kanan Orban juga berusaha melindungi nilai-nilai tradisional dan peran gender, termasuk menerapkan aturan yang menentang LGBT.
Namun, kebijakan Hungaria mendapat kritik dan dituduh tidak mendukung kesetaraan gender. Komisaris Dewan Eropa untuk HAM, Dunja Mijatovic, nenuduh Hungaria mundur dalam kesetaraan gender dan hak-hak perempuan, yang disampaikan setelah kunjungan ke negara itu pada 2019.
Menurut laporan Institute for Strategic Dialogue (ISD), pemerintah Orban melakukan kerja sama dengan jaringan internasional organisasi ultra-konservatif untuk melemahkan dan membatasi hak kesehatan seksual serta reproduksi bagi perempuan.