Wanita Hungaria yang Ingin Aborsi Harus Dengar Detak Jantung Janin

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Hungaria menerbitkan hasil amandemen undang-undang yang mengatur aborsi pada Senin (12/9/2022). Aturan baru itu membuat aborsi semakin sulit untuk dilakukan.
Aturan itu mulai berlaku pada 15 September. Dalam amandemen, mereka yang ingin melakukan aborsi harus mendengarkan detak jantung janin terlebih dahulu.
1. Dokter tidak setuju dengan aturan mendegar detak jantung
Melansir DW, aborsi di Hungaria dapat diizinkan hingga masa 12 minggu kehamilan. Melewati masa itu kehamilan boleh diakhiri jika ada komplikasi kesehatan yang parah. Untuk melakukan aborsi juga diharuskan menyelesaikan sesi konsultasi terlebih dahulu.
Dalam aturan baru, untuk mengakhiri kehamilan, dokter juga harus mengeluarkan laporan yang menunjukkan bahwa wanita hamil telah disajikan informasi yang menunjukkan fungsi vital janin dengan cara yang dapat diidentifikasi dengan jelas, di mana dapat mendegar detak jantung janin.
Namun, dokter dan peneliti hak reproduksi menyampaikan berdasarkan undang-undang serupa di negara lain, mendengar detak jantung janin tidak dapat diterapkan. Alasan itu karena jantung belum sepenuhnya terbentuk dan suara debar jantung mungkin berkembang jauh sebelum anggota badan tumbuh dan aktivitas otak dimulai.