Hungaria Pangkas Konsumsi Gas 25 Persen demi Cegah Krisis Energi

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Hungaria pada Kamis (8/9/2022), resmi memberlakukan aturan pembatasan konsumsi gas hingga 25 persen. Hal itu dilakukan demi mencegah terjadinya kelangkaan gas alam yang berujung pada krisis energi di negaranya.
Kebijakan ini diterapkan Hungaria, meskipun sudah memperbarui kontrak pengadaan gas alam dari Rusia sejak Juli lalu. Bahkan, perusahaan gas negara Rusia, Gazprom dikabarkan sudah meningkatkan pasokan gas alam sebesar 2,6 juta meter kubik sejak pertengahan Agustus.
1. Institusi negara dan perusahaan wajib kurangi konsumsi gas alam
Keterangan di atas diungkapkan oleh Kepala Staf Pemerintah Hungaria, Gergely Gulyas dalam konferensi pers. Lewat keterangannya, ia mengharuskan institusi negara dan perusahaan kecuali rumah sakit dan institusi sosial mengurangi konsumsi gas hingga 25 persen.
"Dalam dua minggu ke depan, insitusi negara diharuskan merencanakan konsumsi gas alam hingga 75 persen dari tingkat konsumsi tahun lalu" papar Gulyas, dilansir Reuters.
"Total konsumsi akan berkurang seiring kesiapan industri untuk mengurangi konsumsinya dan sektor publik diharuskan mengonsumsi kurang dari dari tahun lalu. Sedangkan rumah tangga perlu bersiap melakukan transisi ke bahan bakar alternatif" tambahnya.
Gulyas juga menambahkan bahwa kebijakan ini dapat mengurangi konsumsi gas sebanyak 200 juta meter kubik dari total 10 miliar meter kubik, termasuk 3,5 miliar meter kubik yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
2. Diharuskan memakai penghangat maksimal sampai 18 derajat celcius
Berdasarkan kebijakan tersebut, Gulyas menegaskan bahwa seluruh institusi negara diharuskan mengikuti aturan temperatur penghangat ruangan maksimal 18 derajat celcius sepanjang musim dingin nanti.
Ia juga mengakui bahwa terdapat beberapa kantor yang kesulitan mengikuti kebijakan tersebut. Hal ini karena sistem penghangat ruangan yang digunakan sudah tua atau tidak memiliki thermostat.
Keputusan ini dibuat setelah pemerintah mengadakan pertemuan pada Rabu (7/9/2022). Pertemuan itu membahas peristiwa kelangkaan energi di Eropa dan bisa berdampak pada krisis ekonomi di Hungaria, dilaporkan RT.
Meski begitu, Gulyas mengutarakan hal positif bahwa Hungaria sudah memiliki cadangan gas alam sebesar 65,4 persen. Hal itu mengindikasikan bahwa Hungaria tidak akan terdampak pada kelangkaan gas seperti di negara anggota Uni Eropa lainnya.
3. Hungaria berusaha kurangi ketergantungan gas Rusia

Pada Selasa (6/9/2022) Pemerintah Hungaria berencana menginvestasikan hingga 16 miliar euro (Rp293,2 triliun) sampai 2030 untuk meningkatkan produksi listrik dan meningkatkan kapasitas penyimpanan. Investasi ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan impor gas dari Rusia.
Menteri Teknologi dan Industri Hungaria, Laszlo Palkovics mengatakan bahwa aksi dibutuhkan untuk mengurangi ketergantungan dan mengurangi konsumsi gas retail. Maka diharapkan pada akhir dekade ini, konsumsi energi akan mencapai 26 persen dari sebelumnya yang mencapai 35 persen.
Ia menambahkan bahwa panel surya berkapasitas 8 GW akan didirikan pada 2024, seiring meningkatnya permintaan tambahan dari sektor industri pada 2030. Maka dari itu, dibutuhkan investasi lebih untuk memperbarui jaringan listrik dan kapasitas penyimpanan energi.
"Pembangunan jaringan listrik dan peningkatan kapasitas tenaga surya masih belum sampai pada level yang seharusnya. Pemerintah akan merancang rencana detail terkait ini pada Oktober nanti" tuturnya.