Taipei, IDN Times - Kendati jarang mendapat sorotan, ternyata Indonesia-Taiwan memiliki hubungan baik. Kepala Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Iqbal Shoffan Shofwan, menggambarkan hubungan kedua entitas saling menguntungkan dan melengkapi.
Betapa tidak, Taiwan merupakan salah satu negara tujuan pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI). Banyak juga pelajar Indonesia yang memutuskan untuk melanjutkan studi di Taiwan. Di sisi lain, keindahan alam dan budaya menjadikan negara berjuluk Formosa ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit warga Indonesia.
"Saya yakin Indonesia-Taiwan selama ini saling melengkapi dan menguntungkan. Perdagangan Indonesia-Taiwan berkembang menuju lebih positif. Banyak perusahaan asal Taiwan yang merintis usahanya di Indonesia. Ini indikasi kepercayaan dan tren positif hubungan Indonesia-Taiwan," kata Kepala KDEI Iqbal Shoffan dalam wawancara khususnya dengan IDN Times.
Hal yang menarik adalah kedekatan Indonesia-Taiwan dijalin tanpa hubungan diplomatik resmi. Indonesia bahkan tidak memiliki perjanjian bilateral dengan Taiwan. Tetapi, hal itu tidak menyurutkan hubungan kedua pihak yang sudah terjalin sejak 1960-an.
Lantaran tidak memiliki kedutaan di Taiwan, praktis KDEI menjadi ujung tombak hubungan Indonesia-Taiwan.
"Secara de facto, tugas KDEI dengan kedutaan hampir sama. Tapi secara de jure tidak. Perbedaannya adalah kantor dagang tidak punya fungsi diplomatik, intelijen, dan keamanan," tutur Iqbal, yang merupakan pejabat di Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
"Jadi, tidak dapat dinafikan ada keterbatasan terkait hubungan dengan Taiwan, namun saya perlu tegaskan bahwa Indonesia tetap memperjuangkan kepentingan-kepentingannya di Taiwan," tambah pria yang dilantik sebagai Kepala KDEI pada 13 Desember 2022.
Lantas, seberapa dekat sih hubungan Indonesia-Taiwan? Simak selengkapnya wawancara khusus IDN Times dengan Kepala KDEI Iqbal Shoffan Shofwan!