Presiden Jokowi bertemu Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul (dok. Sekretariat Presiden)
Hubungan Indonesia dan Korsel sudah berjalan sangat baik, dari G2G, B2B, atau P2P (people to people). Para pendahulu saya ini sudah melakukan banyak sekali kegiatan untuk hubungan lebih baik.
Untuk saat ini, pabrik pertama Hyundai di kawasan Asia Tenggara itu di Indonesia, tepatnya di Cikarang. Produksi sudah mulai Maret 2022, sekaligus diikuti dengan ekosistem kendaraan listrik Indonesia sehingga produksi sendiri berjalan dari hulu ke hilir sudah dilakukan. Ini strategi produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara.
Di ekonomi kreatif, kami bekerja erat dengan Seoul Institute of Art, lalu dengan beberapa kampus seperti Yonsai University.
Promosi budaya dan ekonomi kreatif itu, belum lama ini kita mengadakan acara promosi ekonomi kreatif, pariwisata dan budaya dari Sulawesi Utara, Manado ya. Kami pamerkan ke dubes -dubes ASEAN di Wisma Indonesia di Seoul dan mendapat sambutan yang baik. Kami menampilkan musik kolintang, fesyen show batik dengan motif Sulut, ini merupakan hal yang baru di Korsel. Mereka belum banyak mengenal Sulut.
Memasuki 50 tahun hubungan dipplomatik Indonesia dan Korsel, kita juga membuat banyak kegiatan, seperti membuat sebuah sayembara pembuatan logo 50 tahun Indonesia Korsel. Ini ratusan peserta yang ikut. Kita juga nanti melibatkan Dubes Korsel di Jakarta dan logo pemenangnya nanti diumumkan oleh kedua menlu masing-masing negara.
Untuk pariwisata, saat ini kami sedang melakukan pendekatan ke Jeju Air agar mereka bisa membuka penerbangan langsung ke Manado. Kalau saat ini Garuda Indonesia kan sudah ada penerbangan langsung Seoul ke Denpasar, Bali. Kami berharap banyak wisatawan Korsel yang ke Indonesia, tapi tak hanya ke Bali saja tapi juga ke daerah lain, karena minat warga Korsel dengan Indonesia sangat tinggi, seperti orang Korsel yang suka diving bisa menikmati indahnya Bunaken.