Lembaga amal berpengaruh di Afrika Selatan, Gift of the Givers terlibat dalam upaya mediasi pembebasan Van Deventer. Badan amal itu telah melakukan kontak dengan kelompok Jama'at Nusrat al-Islam wal Muslimeen (JNIM) yang terkait dengan Al-Qaeda, untuk menanyakan kepada siapa Van Deventer dijual pada 2018.
Gift of the Givers mengatakan bahwa JNIM telah meminta uang tebusan untuk Van Deventer sebesar 3 juta dolar AS (Rp46,3 miliar) pada tahun 2018, dan badan amal tersebut menegosiasikan jumlah tersebut hingga 500 ribu dolar AS (Rp7,7 miliar).
Namun, keluarga dan majikan Van Deventer tidak mampu membayar jumlah tersebut, dan para militan akhirnya membebaskannya tanpa syarat pada hari Sabtu.
Pada bulan Maret, keluarganya telah mengajukan permohonan baru untuk pembebasannya. Istrinya, Shereen Van Deventer dalam sebuah wawancara dengan AFP, mengatakan dia dan ketiga anak mereka sangat membutuhkan dia pulang.
Shereen mengatakan ada banyak negosiasi untuk pembebasan suaminya selama beberapa tahun pertama setelah penculikannya, tapi wabah COVID-19 menghambat upaya tersebut hingga awal tahun ini.
Gift of the Givers sebelumnya telah membantu upaya pembebasan Stephen McGown, warga Afrika Selatan lainnya yang ditahan di Mali selama hampir enam tahun pada tahun 2017.