Jakarta, IDN Times - Warga Palestina di Jalur Gaza khawatir bahwa agresi militer Israel akan semakin parah usai Presiden Amerika Serilkat (AS) terpilih, Donald Trump, mengancam akan membuka "gerbang neraka" di Timur Tengah.
Dalam wawancaranya awal pekan ini, Trump memperingatkan kelompok Palestina Hamas untuk segera membebaskan para sandera yang tersisa sebelum pelantikannya pada 20 Januari 2025, atau kekacauan besar akan terjadi di kawasan tersebut.
“Ini tidak akan baik bagi Hamas dan, sejujurnya, tidak akan baik bagi siapa pun. Segala kekacauan akan terjadi. Saya tidak perlu mengatakannya lagi, tapi itulah yang terjadi,” kata Trump dalam konferensi pers di Florida pada Selasa (7/1/2025), seraya menambahkan bahwa serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023 seharusnya tidak pernah dilakukan.
Menurut otoritas kesehatan, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan militer Israel di Gaza telah mencapai 46 ribu orang, dengan lebih dari 109 ribu lainnya mengalami luka-luka. Warga Gaza kini hidup dalam kondisi yang sangat sulit akibat pembunuhan yang terus berlanjut, pengungsian, dan penerapan kebijakan kelaparan oleh Israel
