Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Gaza mengunjungi rumah mereka setelah dimulainya gencatan senjata empat hari antara Hamas dengan Israel.
Jeda pertempuran ini memberi kesempatan pertama bagi mereka untuk bergerak dengan aman, melihat kehancuran yang terjadi, dan mencari akses terhadap bantuan.
"Di mana kami akan tinggal? Ke mana kami akan pergi? Kami mencoba mengumpulkan potongan-potongan kayu untuk membangun tenda untuk melindungi kami, tetapi tidak berhasil. Tidak ada apa pun untuk melindungi satu keluarga," kata Tahani al-Najjar, saat kembali ke reruntuhan rumahnya pada Sabtu (25/11/2023), dikutip Reuters.
Ibu lima anak berusia 58 tahun itu mengatakan, serangan Israel telah menghancurkan rumahnya sekaligus membunuh tujuh anggota keluarganya. Tak hanya sekali, militer juga meratakan rumahnya dengan tanah dalam dua konflik sebelumnya pada 2008 dan 2014.
“Kami akan membangunnya kembali,” tambah Najjar.