Benjamin Netanyahu (Chatham House, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Langkah Netanyahu ini menambah ketegangan politik yang sudah tinggi di Israel. Pengajuan pardon sebelum vonis dianggap jarang terjadi dan menimbulkan perdebatan luas, baik di kalangan publik maupun di arena politik, melansir Politico. Para analis menekankan bahwa keputusan Presiden Herzog terkait permohonan ini akan menjadi ujian bagi integritas demokrasi Israel dan independensi lembaga peradilan.
Netanyahu sendiri menyatakan permohonan ampun tersebut sebagai langkah hukum yang sah dan percaya proses hukum akan berjalan adil. Namun, publik menilai langkah ini terlalu dini dan berpotensi melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap keadilan, sehingga situasi politik Israel semakin kompleks.
Selain itu, publikasi kasus ini juga memicu perdebatan di media sosial. Banyak warganet mengekspresikan ketidakpercayaan mereka terhadap sistem hukum, sementara sebagian lain mengkritik aksi protes yang dianggap mengganggu ketertiban umum. Media internasional seperti The Times menyoroti bagaimana langkah ini bisa memengaruhi citra Israel di mata dunia, khususnya terkait prinsip rule of law dan pemerintahan yang bersih dari korupsi.