Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kunjungan Duta Besar Uni Eropa di Kiev ke Zakarpattia, Senin (11/12/2023). (twitter.com/kmathernova)
Kunjungan Duta Besar Uni Eropa di Kiev ke Zakarpattia, Senin (11/12/2023). (twitter.com/kmathernova)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin kelompok minoritas Hungaria di Zakarpattia, Ukraina, mengirimkan surat permohonan kepada PM Hungaria Viktor Orban pada Senin (11/12/2023). Mereka meminta agar tidak memblokir dan menerima aksesi keanggotaan Ukraina dalam Uni Eropa (UE). 

Pekan lalu, Hungaria mengatakan bahwa Ukraina belum siap masuk UE dan menyebut proposal dialog Ukraina-UE prematur. Orban pun menyerukan kesepakatan kerja sama antara kedua belah pihak dengan durasi 5-10 tahun.

1. Etnis minoritas Hungaria minta seluruh negara UE dukung Ukraina

Pemimpin minoritas Hungaria mengungkapkan harapannya agar seluruh negara anggota UE bersedia menerima negosiasi keanggotan yang akan diadakan pekan ini. 

"Kami sebagai representasi dari komunitas nasional Hungaria di Zakarpattia meminta kepada Anda dengan harapan besar dan meminta dukung pembukaan negosiasi dalam keanggotaan Ukraina di UE yang dijadwalkan berlangsung pada 14-15 Desember 2023," terangnya. 

"Kami mendesak agar semua pemimpin negara anggota UE melanjutkan dukungan kepada Ukraina dalam integrasi Eropa. Undang-Undang yang ditetapkan Parlemen Ukraina menunjukkan kepentingan minoritas. Kami percaya bahwa Ukraina layak didukung dalam arah ini," tambahnya. 

Dilansir The Kyiv Independent, populasi warga etnis Hungaria di Ukraina berjumlah mencapai 80 ribu orang. Mayoritas dari mereka tinggal dan menetap di Zakarpattia, bagian paling barat Ukraina. 

2. Kuleba klaim Ukraina tidak persekusi etnis minoritas

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan bahwa persekusi terhadap komunitas etnis Hungaria di Zakarpattia adalah kabar bohong. Ia menyebut bahwa tudingan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. 

"Pertama, kami tidak melakukan hal buruk terhadap etnis minoritas karena mereka juga warga kami. Mereka sama seperti kami, tidak peduli ras dan etnisnya. Kedua, secara de facto, hari ini kami mengorganisir sebuah perjalanan ke Zakarpattia bagi Dubes UE di Kiev, sehingga ia dapat bertemu dengan komunitas Hungaria dan Slovakia di sana," kata Kuleba, dikutip Ukrinform.

"Kami mengajak semuanya untuk berkunjung ke wilayah Zakarpattia dan melihat langsung kondisi di sana. Tuduhan tentang persekusi minoritas di Ukraina adalah sebuah kebohongan besar yang sudah disebarluaskan," tambahnya. 

Ia menekankan bahwa Ukraina sudah menetapkan hukum baru tentang bahasa etnis minoritas, terutama dalam sektor pendidikan dan media. Keputusan ini menanggapi protes dari pemerintah Hungaria soal larangan penggunaan bahasa Hungaria. 

3. Hungaria tidak mengubah posisinya soal aksesi Ukraina di UE

Menlu Hungaria Peter Szijjarto (kanan) saat bertemu dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba (kiri), Senin (11/12/2023). (facebook.com/szijjarto.peter.official)

Pada saat yang sama, Menlu Hungaria Peter Szijjarto mengatakan, posisi Hungaria tidak berubah terkait dialog UE-Ukraina ketika bertemu dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba di Brussels. 

"Komisi Eropa belum memenuhi persiapan yang akan menjamin Ukraina melanjutkan aksesi negosiasi dengan langkah yang menguntungkan kedua belah pihak. Proposal menunjukkan bahwa keputusan ini tidak siap, Komisi Eropa secara praktik tidak tahu dampak yang ditimbulakn dalam proses aksesi Ukraina dalam EU terhadap seluruh komunitas," papar Szijjarto. 

Di sisi lain, Kuleba menyebut bahwa pertemuan keduanya dilakukan secara jujur dan panjang hingga berlangsung 1 jam. Ia menambahkan bahwa masih belum diketahui secara pasti apakah Hungaria akan menerima dialog aksesi Ukraina atau tidak. 

"Kami sudah mengenal satu salam lain sejak lama. Kami menjawab pertanyaan satu sama lain secara jujur. Mengenai jawabannya ya atau tidak? Mari kita berikan waktu untuk itu. Saya akan melaporkan ke Presiden Volodymyr Zelenskyy dan Peter akan melaporkan ke PM Orban," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm