Warga Palestina di Gaza Utara Ogah Digusur Tentara Israel

Jakarta, IDN Times - Warga Palestina yang ada di Jabalia, Beit Hanoun dan Beit Lahiya, menolak untuk mengungsi. Perintah evakuasi ini dikeluarkan militer Israel yang meminta agar warga Palestina pindah dari Gaza utara ke selatan.
“Lebih baik mati dari pada pergi,” kata Ibrahim Awda, seorang pengungsi di Jabalia, dikutip Anadolu, Kamis (10/10/2024).
Ia juga menambahkan bahwa semua pengungsi yang ada di Jabalia menolak untuk berpindah walaupun mendapat ancaman dari Israel.
1. Israel mulai perketat Gaza utara
Saat ini dilaporkan bahwa militer Israel mulai memperketat pengepungan di Gaza utara dan memutus hubungan antara bagian utara dan pusat kota Gaza.
Otoritas Palestina memperkirakan saat ini ada sekitar 700 ribu orang yang masih tinggal di Gaza utara.
2. Israel juga minta 3 rumah sakit di Gaza utara dikosongkan
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, tentara Israel memerintahkan evakuasi pasien dan staf di tiga rumah sakit di Jalur Gaza utara.
Melalui sebuah pernyataan, Kemenkes Gaza merinci bahwa Israel menuntut evakuasi Rumah Sakit Kamal Adwan, Rumah Sakit Indonesia, dan Rumah Sakit Al-Awda dari pasien dan petugas kesehatan.
Pasukan Israel dilaporkan menangkap seorang paramedis yang mendampingi seorang pasien kritis selama pemindahan dari Rumah Sakit Kamal Adwan meskipun sudah ada koordinasi sebelumnya.
3. Tentara Israel mulai kepung rumah sakit di Gaza utara
Tentara juga mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan dan menembaki kantor pusat administratifnya.
Kementerian menambahkan bahwa tentara turut mengancam rumah sakit tersebut dengan penghancuran, pembunuhan, dan penangkapan jika tidak melakukan evakuasi, serupa dengan apa yang terjadi di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza yang telah dikepung selama berminggu-minggu sejak November lalu.
Rumah Sakit Kamal Adwan terancam bisa berhenti berfungsi dalam hitungan jam karena kekurangan bahan bakar.