Israel Minta Warga Palestina Pindah dari Gaza Utara

- Israel memerintahkan evakuasi warga di tiga kota di Jalur Gaza utara, dengan membuka jalur aman dan zona penampungan.
- Peta evakuasi ini sesuai dengan rencana eks jenderal Israel, yang menargetkan warga di Gaza utara dan mengepung pejuang Hamas.
- Serangan Israel terhadap Gaza telah menewaskan ribuan orang tak berdosa, mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata.
Jakarta, IDN TImes - Di peringatan satu tahun serangannya ke Gaza, militer Israel malah mengeluarkan perintah evakuasi baru bagi warga sipil di tiga kota di Jalur Gaza bagian utara.
“Kami memerintahkan penduduk di Beit Hanoun, Jabalia dan Beit Lahiya untuk segera meninggalkan rumah mereka dan bergerak ke selatan,” kata juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dikutip dari Anadolu, Selasa (8/10/2024).
Selain itu, ia mengatakan bahwa Jalan Salah al-Din akan menjadi jalur aman yang dibuka dari mulai pukul 08.00 pagi sampai 17.00 sore waktu setempat.
1. Minta penduduk di selatan ke kamp Al-Mawasi
Selain itu, Israel juga meminta penduduk bani Suheila, al-Mahatta, Sheikh Nasser dan Ma’an yang terletak di Khan Younis, Gaza selatan untuk pergi ke kamp penampungan Al-Mawasi, yang diklaim sebagai zona aman oleh Israel.
Meski disebut sebagai zona aman, kamp Al-Mawasi telah beberapa kali dibom oleh Israel dan menewaskan ratusan pengungsi Palestina.
2. Ingin usir warga Palestina

Sejumlah pengamat menyatakan bahwa peta evakuasi warga Palestina yang dikeluarkan Israel ini sesuai dengan rencana yang dirumuskan oleh eks jenderal Israel.
Rencana ini pernah dirilis pada September 2024, meminta agar warga di Gaza utara bisa pergi dalam jangka waktu sepekan. Kemudian militer Israel akan mengepung dan meminta para pejuang Hamas untuk menyerah.
3. Korban tewas capai 41 ribu orang

Satu tahun sudah Israel membombardir Gaza. Serangan tanpa henti ini dimulai pada 7 Oktober 2023, sesaat setelah Israel kewalahan menerima serangan dari kelompok Hamas, yang menewaskan sekitar 1.200 warganya.
Kala itu, Israel berjanji akan membalas dan memburu semua pentolan Hamas di penjuru Gaza. Tak tanggung-tanggung, sesaat setelah digempur Hamas, Israel langsung meluncurkan serangan balasan.
Namun, serangan itu juga menyasar warga sipil. Per hari ini, 41.800 orang tak berdosa telah tewas di tangan Israel. Mayoritas adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 96 ribu orang juga terluka. Laporan ini dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melancarkan serangannya di Jalur Gaza. Israel juga cuek terhadap seruan dunia internasional untuk segera menyetop aksinya.
Serangan Israel telah mengungsikan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut di tengah blokade yang terus berlanjut dan menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.