Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Slovakia. (commons.wikimedia.org/Kiwiev, CC0)

Intinya sih...

  • Ribuan warga Slovakia demonstrasi menolak ancaman PM Fico memutus aliran listrik ke Ukraina sebagai balasan atas penolakan Ukraina terkait transit gas alam Rusia.
  • 4 ribu warga Slovakia menyuarakan protes atas kebijakan cenderung pro-Rusia PM Fico yang mendukung Ukraina dan Uni Eropa.
  • Fico merencanakan pemutusan aliran listrik ke Ukraina dan mengurangi bantuan pengungsi, menyebabkan lonjakan harga gas alam di Eropa.

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Slovakia, pada Jumat (3/1/2025), mengadakan demonstrasi menolak ancaman Perdana Menteri (PM) Slovakia Robert Fico untuk memutus aliran listrik ke Ukraina. Rencana itu sebagai balasan atas penolakan Ukraina memperpanjang transit gas alam Rusia. 

Dalam beberapa hari terakhir, hubungan kedua negara terus memanas setelah Presiden Ukraian Volodymyr Zelenskyy yang menolak perpanjangan kontrak transit gas alam. Ia juga menuding Slovakia tidak mengalami krisis gas alam dan mendapatkan keuntungan besar dari suplai gas alam Rusia. 

1. Menyatakan dukungan kepada Ukraina dan Uni Eropa

Sebanyak 4 ribu warga Slovakia menyuarakan protesnya atas kebijakan PM Fico yang cenderung pro-Rusia dan mengkritisi Ukraina. Dalam aksinya, warga menyuarakan dukungan kepada Ukraina dan Uni Eropa (UE). 

"Saya tidak akan membiarkan negara ini jatuh di dalam pengaruh politik Rusia. Ini adalah bentuk keberanian dan protes kami kepada sikap Perdana Menteri. Kami bukanlah bagian dari Rusia," ungkap salah seorang demonstran bernama Lucia Stasselova, dikutip Euromaidan Press.

Pada aksi tersebut, demonstran memperingatkan warga terkait okupansi Uni Soviet di Slovakia pada 1968. Mereka juga membawa spanduk yang menyatakan bahwa Slovakia bukan bagian dari Rusia dan merupakan bagian dari UE. 

Sementara itu, keberadaan Fico masih dipertanyakan dalam beberapa hari terakhir. PM Slovakia tersebut belum pernah terlihat di hadapan publik sejak berkunjung ke Moskow  untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. 

2. Fico ancam kurangi bantuan kepada pengungsi Ukraina

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico. (commons.wikimedia.org/EU2016 SK, CC0)

Sehari sebelumnya, Fico sudah menyatakan akan membalas kebijakan Ukraina yang memutus aliran gas alam ke Slovakia. Ia merencanakan untuk memutus aliran listrik ke Ukraina dan mengurangi bantuan kepada pengungsi Ukraina. 

"Saya mendeklarasikan bahwa Partai SMER sikap memperdebatkan masalah ini dan setuju dalam menangguhkan aliran listrik sekaligus mengurangi bantuan kepada pengungsi Ukraina di Slovakia hingga mencapai 500 juta euro," terang Fico, dilansir CNN.

Slovakia sudah mengekspor 2,4 juta megawatt listrik ke Ukraina dalam 11 bulan awal sepanjang 2024. Bantuan energi listrik ini berfungsi mengatasi kelangkaan listrik imbas serangan Rusia di fasilitas energi Ukraina. 

Fico menyebut pemutusan kontrak transit gas alam Rusia di Ukraina menimbulkan lonjakan harga gas alam di Eropa. Tak hanya menimbulkan kerugian bagi negara UE, Ukraina juga merugi 800 juta dolar AS (Rp12,9 triliun) dan Rusia kehilangan profit hingga 5 miliar dolar AS (Rp81 triliun). 

3. Perusahaan operator energi Slovakia akan lanjutkan ekspor listrik ke Ukraina

ilustrasi jaringan listrik (pexels.com/pok-rie-33563)

Perusahaan operator sistem transmisi listrik di Slovakia, SEPS mengatakan akan melanjutkan pengiriman listrik ke Ukraina sebagai bagian dari bantuan di tengah situasi darurat. 

"Kami akan melanjutkan kerja sama dengan perusahaan milik negara Ukraina, Ukrenergo di bawah kontrak yang sudah diperpanjang sejak musim semi lalu hingga 12 bulan ke depan. SEPS sanggup menyuplai listrik ke Ukraina hingga 150 megawatt," terangnya, dilansir The Kyiv Independent

Mantan Menteri Ekonomi Slovakia Karel Hirman mengatakan bahwa penjualan listrik ke Ukraina dilakukan lewat perusahaan bukan negara. Ia mengungkapkan, Slovakia akan terlibat ketegangan dengan UE jika menyetop aliran listrik ke Ukraina. 

Di sisi lain, Polandia mengaku siap meningkatkan produksi dan menambah pengiriman pasokan listrik ke Ukraina jika pemerintah Slovakia akhirnya jadi menghentikan suplai listrik. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm