Ilustrasi vaksin. (Pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
Upaya global untuk memerangi wabah virus corona telah dikebut. Namun produksi vaksin masih jauh dari harapan. Dengan melonjaknya wabah virus corona di India membuat produsen vaksin terbesar di dunia itu mengalami perlambatan pasokannya.
India memiliki industri farmasi yang salah satu diantaranya dapat memproduksi vaksin dengan jumlah terbesar di dunia. Sejak infeksi COVID-19 melonjak di negara tersebut, terjadi kendala dalam produksi dan pasokan vaksin.
Pemberian lampu hijau terhadap vaksin Sinopharm akan memberikan dorongan baru pasokan vaksin COVID-19 di dunia.
Melansir dari laman Associated Press, Gavi, Aliansi Vaksin yang ikut menjalankan COVAX, menyambut baik pengumuman WHO. Mereka memberikan pernyataan bahwa "berarti dunia memiliki alat lain yang aman dan efektif dalam memerangi pandemi ini."
Pembicaraan dan kemitraan untuk menambah dan mengamankan akses ke dosis tambahan untuk negara-negara dalam program COVAX telah dilakukan, termasuk dengan Sinopharm.
Suerie Moon, co-direktur Program Kesehatan Global di Institut Pascasarjana Jenewa mengatakan "jika ada lampu hijau, vaksin ini (Sinopharm) dapat meningkatkan aliran pasokan yang telah disalurkan melalui COVAX hingga saat ini," katanya. COVAX terlalu mengandalkan India sedangkan saat ini negara tersebut sedang terpukul keras.