Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (who.int)

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mendesak negara-negara kaya untuk menyumbangkan vaksin COVID-19 yang mereka miliki kepada negara-negara miskin dan berkembang, alih-alih memulai program vaksinasi kepada anak-anak.

WHO sempat geram dengan fakta bahwa negara-negara kaya mulai memvaksinasi kelompok dengan risiko rendah, termasuk remaja dan anak-anak, ketika masih banyak tenaga kesehatan dan kelompok rentan (nakes) di negara-negara miskin yang belum diinokulasi.
 
"Pada Januari, saya berbicara tentang potensi terungkapnya bencana moral. Sayangnya, kami sekarang menyaksikan hal itu. Di beberapa negara kaya, yang membeli sebagian besar pasokan, kelompok risiko rendah sekarang divaksinasi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui konferensi pers, Jumat (14/5/2021).
 

1. Minta vaksin disumbangkan kepada COVAX

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto diambil dari media sosial. twitter.com/DrTedros

Pada kesempatan yang sama, Tedros berharap supaya negara-negara kaya menyumbangkan vaksinnya kepada COVAX, sehingga WHO dapat mendistribusikan vaksin secara merata.
 
“Saya mengerti kenapa beberapa negara ingin memvaksinasi anak-anak dan remaja mereka, tetapi sekarang saya mendorong mereka untuk mempertimbangkan kembali dan sebagai gantinya menyumbangkan vaksin untuk COVAX,” tutur Tedros.
 
"Di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah, pasokan vaksin COVID-19 bahkan belum cukup untuk mengimunisasi petugas layanan kesehatan, dan rumah sakit dibanjiri oleh orang-orang yang sangat membutuhkan perawatan untuk menyelamatkan nyawa," sambung mantan Menteri Kesehatan Ethiopia itu.
 

2. Pandemik tahun kedua sangat mungkin lebih parah

Editorial Team

Tonton lebih seru di