Jakarta, IDN Times – Pejabat World Health Organization (WHO), Richard Peeperkorn, mengatakan bahwa rumah sakit terakhir di Rafah akan berhenti berfungsi jika Israel terus melancarkan aksi ke wilayah itu. Angka kematian di Gaza pun diprediksi bakal meningkat signifikan.
“Jika serangan terus berlanjut, kami akan kehilangan rumah sakit terakhir di Rafah,” kata Peeperkorn, perwakilan WHO untuk Gaza dan Tepi Barat, pada Selasa (28/5/2024) dilansir dari Reuters.
Ia berbicara di sela-sela rapat Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa, ketika tank-tank Israel dilaporkan bergerak semakin maju ke pusat Rafah. Menurutnya, rumah sakit lapangan kini tak mampu memenuhi pelayanan yang maksimal lantaran kurangnya peralatan.
”Rumah sakit lapangan yang tidak memiliki perlengkapan yang memadai tidak akan mencegah apa yang kita perkirakan, yakni tambahan angka kematian dan morbiditas yang besar," ungkapnya.