Menteri Kesehatan Kamboja, Mam Bunheng, mendesak orang tua untuk menjauhkan anak-anak mereka dari unggas serta unggas yang sakit atau mati. Sampel burung liar yang mati di kawasan konservasi dekat rumah gadis tersebut juga telah diambil untuk diuji.
Dilansir The Guardian, otoritas Kamboja telah melakukan pelacakan dan pengujian 12 kontak gadis itu. Hasil temuan menemukan bahwa ayah sang gadis juga terinfeksi H5N1.
Direktur kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi WHO, Sylvie Briand, mengatakan pihaknya telah melakukan kontak dengan Kamboja untuk mendapat informasi lebih dalam.
"Sejauh ini, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah itu penularan dari manusia ke manusia atau paparan kondisi lingkungan yang sama," kata Briand.
Dalam penjelasannya, perkembangan H5N1 secara global telah mengkhawatirkan karena meluasnya persebaran pada burung di seluruh dunia. Laporan kasus pada mamalia termasuk manusia juga meningkat.
"WHO melihat risiko dari virus ini dengan serius dan mendesak kewaspadaan yang lebih tinggi dari semua negara," tambahnya.