Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan tindakan segera dan terpadu untuk melindungi anak-anak dari obat-obatan yang terkontaminasi. Pernyataan itu disampaikan setelah serentetan kematian akibat sirop obat batuk tahun lalu.
Pada 2022, lebih dari 300 anak, terutama mereka yang berusia di bawah 5 tahun, di Gambia, Indonesia, Uzbekistan meninggal karena penyakit ginjal akibat obat sirop yang mengandung dietilen glikol dan etilen glikol berlebihan.