Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Palestina (unsplash.com/Ömer Yıldız)

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang mencari cara untuk mengevakuasi pasien dari rumah sakit Al Shifa di Gaza. Namun, pilihan yang ada cukup terbatas akibat kendala keamanan dan logistik.

Dilansir Reuters, direktur kedaruratan regional WHO Rick Brennan mengungkapkan salah satu kendalanya adalah ambulans Bulan Sabit Merah Palestina tidak memiliki cukup bahan bakar untuk mengevakuasi pasien. Selain itu, jumlah ambulans yang tersedia saat ini juga tidak mencukupi.

Brennan mengatakan, Mesir juga bersedia untuk mengirim ambulansnya ke Gaza selama jaminan keamanan dapat diberikan. 

"Kami sedang mempertimbangkan kemungkinan evakuasi medis secara penuh, namun ada banyak kekhawatiran mengenai keamanan, dan ada banyak kendala logistik. Pilihan kami agak terbatas namun kami berharap mendapatkan kabar yang lebih baik dalam 24 jam ke depan," kata Brennan pada Kamis (16/11/2023). 

1. Bayi-bayi diprioritaskan untuk dievakuasi

Ia menjelaskan bahwa prioritas evakuasi adalah bayi-bayi yang berada dalam kondisi kritis. Diketahui 36 bayi baru lahir yang kehilangan akses ke inkubator akibat kurangnya bahan bakar.

rencana evakuasi tersebut menjadi rumit karena komunikasi dengan rumah sakit sering terputus.

“Idenya kami akan membawa sebagian besar pasien dalam hitungan hari atau minggu dari Shifa. Kami akan membawa sebagian besar dari mereka ke rumah sakit di Gaza selatan, namun rumah sakit tersebut juga sudah kewalahan. Ini faktor rumit lainnya. Pilihan lainnya tentu saja membawa sejumlah dari mereka ke Mesir," kata Brennan.

Saat ini, ada sekitar 600 pasien di rumah sakit Al Shifa. Sebanyak 27 di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis.

2. Risiko selama evakuasi medis di Gaza masih tinggi

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di