Presiden Belarus, Aleksandar Lukashenko. (twitter.com/albertspahiu)
Setelah peristiwa pemboman di Jembatan Krimea, Lukashenko dan Presiden Vladimir Putin sudah menyetujui pengiriman tentara regional ke Belarus. Bahkan, Lukashenko juga memperingatkan kemungkinan bahwa Ukraina tengah merencanakan "Jembatan Krimea 2".
"Jawaban saya sederhana, katakan kepada Presiden Ukraina dan pemimpin gila lainnya, jika mereka berani menyentuh satu meter saja teritori kami, maka Jembatan Krimea sepertinya hanya sebuah rutinitas jalan-jalan di taman bagi mereka," tutur Lukashenko, dikutip Reuters.
Sementara itu, presiden berusia 68 tahun itu mengungkapkan, pengiriman tentara Rusia diperkirakan jumlahnya mencapai lebih dari seribu pasukan.
Pasukan bersenjata Belarus mempunyai sekitar 60 ribu tentara dan 6 batalion taktiknya yang berjumlah beberapa ribu sudah dikerahkan ke perbatasan pada awal tahun ini. Pasukan itu akan dikerahkan ke perbatasan Polandia, Lithuania, Latvia, dan Ukraina.