Waduh! Belarus Tuding Ukraina Akan Serang Negaranya

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Belarus menuding Ukraina akan melancarkan serangan militer ke negaranya. Duta Besar Ukraina di Minsk, Igor Kisim, sudah dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri Belarus untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait tudingan itu.
Pekan lalu, Presiden Belarus Aleksandar Lukashenko sudah mengutarakan kekhawatirannya soal penumpukan pasukan NATO di Polandia dan Lithuania. Tak hanya itu, ia juga menuding Ukraina melakukan provokasi dengan mengirimkan 15 ribu pasukannya di perbatasan.
1. Ukraina tolak tudingan dari Belarus soal rencana serangan
Tudingan rencana serangan ke teritori Belarus oleh militer Ukraina ditentang oleh otoritas setempat pada Minggu (9/10/2022). Melalui akun Facebook-nya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, menyampaikan langsung penolakannya.
"Pada 8 Oktober, Duta Besar Igor Kizim dipanggil oleh Kemlu Belarus terkait masalah diplomatik. Dalam pesan tersebut, Belarus mengklaim Ukraina memiliki rencana untuk menyerang teritori Belarus," tutur Nikolenko, dilansir Ukrinform.
"Kami menolak tudingan lain dari rezim Belarus. Kami tidak menolak pesan diplomatik, tapi mungkin ini adalah bagian dari rencana Rusia untuk menciptakan provokasi dan kemudian menuduhnya ke Ukraina. Ukraina tidak pernah mencaplok negara lain. Kami sangat mengikuti norma dan prinsip hukum internasional dan Piagam PBB," katanya.
2. Belarus sebut Ukraina sudah hancurkan jembatan dan tanam ranjau di perbatasan
Menurut keterangan dari Komite Perbatasan Belarus, Anatoly Lappo mengatakan bahwa pasukan Ukraina sudah menghancurkan semua jembatan dan menanam ranjau di sepanjang perbatasan Belarus-Ukraina.
"Hari ini, semua jembatan di perbatasan Belarus-Ukraina sudah dihancurkan dan jalur mobil, maupun jalur kereta api di perbatasan sudah penuh dengan ranjau," ungkap Lappo, dikutip dari RT.
"Pasukan Ukraina sudah membentengi perbatasan dan menanam ranjau antitank pada tiga bagian jalan. Kiev sudah mengirim ke perbatasan pasukan bersenjata yang bukan penjaga perbatasan. Terkadang, mereka melepaskan tembakan ke udara dan survei udara terus dilangsungkan," sambung Lappo.
3. Putin disebut desak Lukashenko ikut dalam perang di Ukraina

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin juga mendorong Lukashenko agar bersedia berpatisipasi dalam perang di Ukraina. Tudingan tersebut diutarakan berdasarkan sejumlah pertemuan keduanya dalam beberapa minggu terakhir.
"Kami melihat kebijakan sudah dilakukan oleh Federasi Rusia untuk memaksa Belarus ikut berperang secara terbuka di Ukraina. Pertemuan antara Putin dan Lukashenko sudah digelar beberapa kali secara berkala. Putin terus berupaya menekan Lukashenko agar memutuskan ini," kata Vadym Skibitskyi, Kepala Direktorat Intelijen Militer, dilansir Ukrainska Pravda.
Intelijen militer Ukraina, pada Minggu, melaporkan enam batalion regu taktik yang terkonsentrasi di dekat perbatasan. Batalion mekanis dan batalion udara itu dijuluki dengan Pasukan Komando Operasi Khusus.
Menteri Pertahanan Lithuania, Arvydas Anušauskas, menghubungkan tudingan dari Belarus atas rencana serangan Ukraina ke teritorinya adalah bentuk perubahan taktik Rusia dalam melancarkan perang berkala besar di Ukraina.