Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Xi Jinping
Xi Jinping (commons.m.wikimedia.org/Presidential Executive Office of Russia)

Intinya sih...

  • Negara perlu mendukung perempuan untuk berpartisipasi dalam politik.

  • Xi Jinping menegaskan perlunya negara-negara memperluas saluran bagi perempuan dalam politik.

  • Xi mencatat kemajuan signifikan perempuan China di bidang pendidikan dan pekerjaan, namun masih rendahnya jumlah politikus perempuan senior.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden China, Xi Jinping, menyerukan peningkatan keterwakilan perempuan dalam politik dan pemerintahan saat menghadiri KTT Global tentang Perempuan di Beijing, pada Senin (13/10/2025). Acara yang berlangsung dua hari ini bertujuan mempercepat kemajuan kesetaraan gender dan pengembangan perempuan secara menyeluruh.

KTT tersebut bekerja sama dengan UN Women, dihadiri oleh pemimpin dari berbagai negara seperti Islandia, Sri Lanka, dan Ghana, yang membahas strategi global untuk memperkuat peran perempuan di berbagai sektor pemerintahan dan masyarakat.

1. Negara perlu mendukung perempuan untuk berpartisipasi dalam politik

Xi Jinping menegaskan bahwa negara-negara perlu memperluas saluran bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam politik dan pengambilan keputusan, serta mendorong keterlibatan luas perempuan dalam pemerintahan nasional dan sosial.

"Kita harus memperluas jalan bagi keterlibatan perempuan dalam urusan politik dan pengambilan keputusan, serta mendorong partisipasi luas perempuan dalam pemerintahan nasional dan sosial," kata Xi, dilansir Arab News.

Xi menambahkan bahwa perdamaian dan stabilitas merupakan prasyarat penting untuk perkembangan perempuan secara menyeluruh.

2. Rendahnya jumlah politikus perempuan senior di China

Dalam sambutannya, Xi mencatat kemajuan signifikan perempuan China di bidang pendidikan dan pekerjaan, dengan perempuan kini mewakili sekitar 50 persen mahasiswa pendidikan tinggi dan 43 persen tenaga kerja. Namun, ia mengakui masih rendahnya jumlah politikus perempuan senior di negara tersebut.

Menurut data yang dirilis pada 2023, kekurangan perempuan di posisi pimpinan tertinggi pemerintah China menjadi perhatian PBB, yang merekomendasikan penerapan kuota dan sistem kesetaraan gender untuk mempercepat representasi perempuan dalam pemerintahan.

3. Sumbangan China untuk UN Women

Pada pembukaan KTT, Xi juga mengumumkan niat China untuk menyumbang 10 juta dolar AS (Rp192,4 miliar) dalam lima tahun ke depan kepada UN Women sebagai bagian dari komitmen global mempercepat pemberdayaan perempuan.

Xi menyatakan pentingnya upaya bersama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan perempuan dan menegaskan kembali bahwa kemajuan perempuan tidak hanya berkaitan dengan mereka sendiri, tetapi juga dengan keharmonisan keluarga, masyarakat, dan pembangunan nasional.

"Melakukan pekerjaan yang baik dalam urusan perempuan bukan hanya terkait dengan perkembangan perempuan itu sendiri, tetapi juga berkaitan dengan keharmonisan keluarga, sosial, pembangunan nasional, dan kemajuan bangsa," ujar Xi, dilansir South China Morning Post.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team