Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Al-Sinwar. (Twitter.com/Israele in Italia)
Beberapa laporan surat kabar Israel mengklaim bahwa ada kemungkinan Sinwar telah tewas akibat serangan Israel. Hal ini didukung oleh klaim direktorat intelijen militer Israel (IDF) pada pertengahan September lalu. Meski demikian, badan Shin-Bet masih yakin kalau Sinwar masih hidup.
Dilansir Times of Israel, pejabat keamanan Israel yang dikutip oleh sejumlah media mengatakan, kemungkinan kematian Sinwar saat ini hanyalah spekulasi tanpa dasar nyata.
Sumber yang dikutip Haaretz juga mengatakan, Israel dalam beberapa bulan terakhir telah mengebom terowongan di area tempat Sinwar diduga bersembunyi. Tetapi tidak ada indikasi jelas bahwa ia telah diserang, kemungkinan sengaja tak memperlihatkan diri.
“Kami tidak memiliki informasi yang mengonfirmasi atau membantah masalah tersebut,” kata militer.
Dalam serangan pada September, IDF membawa beberapa mayat keluar dari Gaza dan memeriksanya untuk melihat apakah DNA-nya cocok dengan Sinwar. Semua hasil pemeriksaan negatif.
Bukti lain yang menunjukkan bahwa Sinwar masih hidup adalah surat ucapan selamat kepada Presiden petahana Aljazair, Abdelmadjid Tebboune, setelah ia dinyatakan sebagai pemenang pemilu. Juga kepada Houthi setelah serangan rudal terhadap Israel.