Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Intinya sih...

  • Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengkhawatirkan dukungan Korut kepada Rusia sebagai awal Perang Dunia.
  • Direktorat Intelijen Militer Ukraina (HUR) melaporkan adanya Batalion Buryats yang diisi tentara Korut disamarkan sebagai warga Rusia.
  • Zelenskyy mengungkap intelijen Ukraina menemukan 10 ribu tentara Korut dilatih untuk bergabung dengan militer Rusia di Ukraina.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Kamis (17/10/2024) menyebut bahwa dukungan Korea Utara (Korut) kepada Rusia adalah awal dari Perang Dunia. Ia pun mengkhawatirkan menguatnya hubungan militer Rusia-Korut dalam beberapa bulan terakhir. 

Pada Selasa (15/10/2024), Direktorat Intelijen Militer Ukraina (HUR) mengatakan Rusia akan membentuk Batalion Buryats yang diisi oleh tentara Korut. Identitas tentara asal Korut tersebut akan disamarkan menjadi warga asli dari Republik Buryats di Siberia, Rusia yang memiliki wajah Asia. 

1. Klaim Rusia sedang melatih 10 ribu tentara Korut

Bendera Korea Utara. (pixabay.com/padrinan)

Zelenskyy mengatakan, tentara Korut sudah ditempatkan di wilayah dudukan Rusia di Ukraina. Ia menyebut intelijen Ukraina sudah menemukan 10 ribu tentara Korut yang sedang dilatih untuk bergabung dengan militer Rusia. 

"Ini tidak lagi mengenai pengiriman senjata. Ini juga terkait pengiriman orang dari Korut untuk bergabung dalam pasukan bersenjata negara agresor. Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba menyeret negara lain untuk mencegah mobilisasi massal di negaranya," terangnya, dikutip Euronews

Ia menambahkan bahwa tujuan utama Ukraina adalah mengalahkan Rusia. Maka dari itu, ia mengungkapkan pentingnya penguatan di medan perang dan membentuk sebuah payung keamanan di Ukraina. 

Selain mengungkapkan dugaan pengiriman tentara Korut, Zelenskyy juga memperingatkan bahaya kerja sama Moskow-Teheran dan penggunaan drone kamikaze Iran untuk melakukan serangan jarak jauh. 

2. NATO tidak dapat menyetujui semua Rencana Kemenangan Ukraina

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengatakan bahwa tidak semua Rencana Kemenangan yang disampaikan Zelenskyy disetujui oleh aliansinya. Ia mengungkapkan elemen nomor satu tidak dapat dikabulkan oleh NATO. 

Pada Rabu (16/10/2024), Zelenskyy mengumumkan Rencana Kemenangan untuk menjaga integritas teritorial negaranya dan pembangunan pascaperang. Pada elemen nomor satu, Ukraina meminta adanya jaminan negaranya masuk dalam aliansi NATO. 

"Ini adalah sebuah sinyal kuat dari Zelenskyy. Namun, bukan berarti bahwa saya di sini dapat mendukung semua rencana tersebut. Ini akan sedikit sulit karena banyak masalah yang harus kami pahami dengan baik," terang Rutte, dilansir Kyiv Post

Ia menyebut undangan untuk Ukraina ke dalam aliansi adalah sebuah hak dan keputusan dari masing-masing 32 negara anggota NATO dan negosiasi tersebut masih berjalan. 

3. Ukraina minta bantuan lebih untuk menjinakkan ranjau

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan bahwa negaranya membutuhkan bantuan lebih untuk menjinakkan ranjau dan bom tanam di sebagian teritori Ukraina. 

"Skala tantangan ini sangatlah besar. Saya menyerukan kepada seluruh komunitas internasional untuk meningkatkan bantuan kepada Ukraina dalam proses penjinakkan ladang ranjau," tuturnya ketika menghadiri pertemuan di Swiss, dilansir Reuters.

Ia menambahkan, Strategi Ranjau Nasional Ukraina sudah menetapkan target untuk menjinakkan seluruh ranjau pada 2033. Namun, proses tersebut membutuhkan proses yang lama, terutama dalam melatih 10 ribu orang dan membangun mesin untuk menjinakkan ranjau 100 kali lebih cepat dari manusia.

Dalam kesempatan itu, Presiden Swiss Viola Amherd mengungkapkan, bahwa negaranya akan mengirimkan tiga mesin remote control tambahan untuk membantu proses penjinakkan ranjau di Ukraina.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm