Zelenskyy mengungkapkan bahwa permintaan AS untuk membayar bantuan perang dengan sumber daya alam Ukraina sebesar 500 miliar dolar AS (Rp8.152 triliun) tidak sebanding dengan yang diberikan. Ia pun menyebut bahwa bantuan militer AS bukanlah utang.
"Kami tidak akan mengakui jumlah permintaan sebesar itu yang jauh lebih besar dari jumlah bantuan militer dari AS yang nilainya hanya 100 miliar dolar AS (Rp1.630 triliun) selama berada di bawah kepemimpinan mantan Presiden AS, Joe Biden," ujarnya, dilansir The Kyiv Independent.
Ia mengatakan bahwa tidak akan menyetujui perjanjian yang hanya akan merugikan Ukraina. Zelenskyy mengklaim bahwa perjanjian itu akan selesai dibayarkan hingga 10 generasi rakyat Ukraina.
Ia menambahkan, proposal awal AS adalah mendapatkan 50 persen bunga dari sumber daya alam Ukraina, termasuk mineral langka, minyak, dan gas alam. Selain itu, terdapat perjanjian soal infrastruktur penting dan pelabuhan.