Dilansir BBC, Zelenskyy mengatakan Rusia berusaha mengganggu rencana pertemuan tersebut dengan menekan negara-negara lain untuk tidak hadir. Tetanggannya itu dituduh melakukan ancaman blokade terhadap barang-barang pertanian, barang-barang kimia, dan energi.
Dia kemudian menyebut China juga berusaha menekan negara-negara tidak datang ke pertemuan, tidak seperti Amerika Serikat (AS) yang berjanji untuk mengirimkan perwakilan tingkat tinggi dan mendorong negara lain hadir.
Pemimpin Ukraina menuduh Moskow melakukan segala upaya untuk mengganggu pertemuan puncak perdamaian dengan menggunakan pengaruh dari sekutunya di kawasan dan diplomat untuk melakukannya.
“Sangat disayangkan bahwa negara yang besar, mandiri, dan kuat seperti China hanya menjadi instrumen di tangan Putin (presiden Rusia)," tambahnya.
Swiss berharap China akan menghadiri dialog perdamaian, tapi Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri negara tersebut memberi isyarat pada hari Jumat bahwa hal itu tidak akan terjadi. Negara Asia itu menyerukan konferensi perdamaian dengan partisipasi yang setara dari semua pihak, termasuk Rusia, yang belum diundang, tapi Moskow telah memberitahu Swiss tidak ingin berpartisipasi.
“Masih ada kesenjangan yang jelas antara pengaturan pertemuan dan tuntutan pihak China, serta harapan umum masyarakat internasional. Hal ini mempersulit China untuk berpartisipasi dalam pertemuan tersebut," ujarnya.