Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Ngotot Siap Hentikan Paksa Kemerdekaan Taiwan!

Ilustrasi bendera Taiwan. (unsplash.com/Roméo A.)
Intinya sih...
  • Menteri Pertahanan China mengancam kehancuran bagi siapa pun yang membantu kemerdekaan Taiwan. Taiwan menyesalkan pernyataan tersebut dan menyebut Beijing sangat provokatif dan tidak rasional. Presiden Taiwan, Lai Ching-te, meminta China menghentikan ancaman dan politiknya terhadap Taiwan serta menghormati pilihan rakyat Taiwan

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan China Dong Jun memperingatkan siapa pun yang berani memperjuangkan kemerdekaan Taiwan, mereka akan menghadapi kehancuran.

Dalam pidatonya di Dialog Shangri-La di Singapura, Dong menegaskan, China berkomitmen untuk bersatu dengan damai dengan Taiwan, namun dengan mewaspadai segala pengaruh dari luar.

“Presiden baru Taiwan Lai Ching-te juga adalah sosok separatis yang berbahaya. Mereka ini berkhianat terhadap bangsa China dan nenek moyang mereka,” kata Dong, dikutip dari The Guardian, Senin (3/6/2024).

“Mereka akan malu jika mengingat sejarah kita,” ucap dia.

1. Taiwan sesalkan pernyataan Dong di Shangri-La

Menanggapi ancaman ini, Taiwan menyesalkan pernyataan Dong di Dialog Shangri-La tersebut. Taipei menyebut Beijing sangat provokatif dan tidak rasional.

“Tindakan pemaksaan apa pun yang mengabaikan opini publik bertentangan dengan demokasi dan HAM, dan upaya perang apa pun pada akhirnya akan menjadi kontraproduktif,” sebut pernyataan Dewan Urusan Daratan Taiwan.

2. Taiwan minta China setop lontarkan ancaman

Presiden Taiwan yang baru saja dilantik, Lai Ching-te, meminta China menghentikan ancaman dan politiknya terhadap Taiwan. Lai mengatakan perdamaian adalah satu-satunya pilihan dan Beijing harus menghormati pilihan rakyat Taiwan.

"Saya juga ingin mendesak China untuk berhenti mengintimidasi Taiwan secara politik dan militer, dan mengambil tanggung jawab global bersama Taiwan untuk bekerja keras menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan di kawasan, untuk memastikan dunia tanpa rasa takut terhadap Taiwan,” kata Lai.

“Kami juga ingin menyatakan hal ini kepada dunia: Taiwan tidak memberikan konsesi terhadap demokrasi dan kebebasan. Perdamaian adalah satu-satunya pilihan dan kemakmuran adalah tujuan kami untuk perdamaian dan stabilitas jangka panjang,” lanjut dia.

3. Proses demokrasi Taiwan mengalami kemajuan

Presiden terpilih Taiwan, Lai Ching-te atau William Lai. (dok. X @ChingteLai)

Lai memperingatkan warga Taiwan menunujukkan tekad mereka dalam membela negara. Dia juga memuji proses demokrasi Taiwan dengan menggunakan kata "China" untuk hal demokrasi sebanyak 31 kali dalam pidatonya.

“Selama China menolak untuk meninggalkan penggunaan kekuatan terhadap Taiwan, kita semua di Taiwan harus memahami, bahwa meskipun kita menerima keseluruhan posisi China dan menyerahkan kedaulatan kita, ambisi China untuk mencaplok Taiwan tidak akan hilang begitu saja," kata Lai.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Rochmanudin Wijaya
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Follow Us