Selain karena kekurangan air, ada beberapa sebab lain mengapa tindakan penyelamatan binatang liar itu harus dilakukan. Izin dari pihak berwenang untuk translokasi satwa menyebutkan bahwa tindakan itu untuk menghindari bencana.
"Kami melakukan ini untuk mengurangi tekanan. Selama bertahun-tahun kami telah memerangi perburuan dan saat kami memenangkan perang itu, perubahan iklim telah muncul sebagai ancaman terbesar bagi satwa liar kami," kata Tinashe Farawo dikutip VOA News.
"Banyak taman kami menjadi kelebihan penduduk dan hanya ada sedikit air atau makanan. Hewan-hewan itu akhirnya menghancurkan habitat mereka sendiri, mereka menjadi bahaya (bagi) diri mereka sendiri, dan mereka merambah pemukiman manusia di sekitarnya untuk mendapatkan makanan, yang mengakibatkan konflik yang tak henti-hentinya," jelas Farawo.
Proyek translokasi ribuan satwa liar itu didukung oleh Great Plains Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk memperluas habitat alami di Afrika.
Organisasi tersebut juga bekerja sama dengan Otoritas Pengelolaan Taman Nasional dan Margasatwa Zimbabwe, pakar lokal, Pusat Ilmu Forensik Lingkungan Universitas Washington-Seattle dan Departemen Zoologi Universitas Oxford.