Zimbabwe Umumkan Keadaan Darurat Kolera di Ibu Kota

Jakarta, IDN Times - Zimbabwe mengumumkan keadaan darurat wabah kolera di ibu kotanya Harare pada Jumat (17/11/2023). Wabah kolera di Zimbabwe mulai terdeteksi pada bulan Februari, dan dianggap mirip dengan wabah kolera mematikan pada tahun 2008.
Wabah tersebut telah menyebabkan 12 orang tewas di ibu kota. Episentrum wabah ini di Kuwadzana, pinggiran kota Harare yang memiliki kepadatan tinggi, yang menyumbang hampir setengah dari kasus yang dilaporkan.
1. Air minum warga diperkirakan terkontaminasi
Dilansir VOA News, Harare, kota berpenduduk 1,5 juta orang, mengalami dampak parah dari wabah kolera dan telah mengumumkan keadaan darurat.
“Kami telah mengumumkan keadaan darurat karena situasinya sekarang sangat buruk. Penyakit ini menyebar ke seluruh kota," kata Wali Kota Harare Ian Makone.
Wabah kolera sering terjadi di kota-kota Zimbabwe, yang persediaan air minum dan fasilitas sanitasinya tidak menentu, dan infrastruktur telah runtuh karena diabaikan selama bertahun-tahun.
“Masyarakat menggali sumur di dekat lubang jamban, terutama di permukiman yang menjamur dan pinggiran kota lainnya yang tidak memiliki air mengalir. Ini berarti air minum mereka terkontaminasi,” kata Makone.
Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang telah terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae. Pengobatan dilakukan dengan larutan rehidrasi oral, untuk menggantikan cairan dan garam yang hilang akibat diare dan muntah.