Pengunjuk rasa berdiri di atas mobil polisi New York yang rusak saat protes atas kematian George Floyd saat ditahan oleh polisi Minneapolis, di Union Square, Manhattan, New York, Amerika Serikat, pada 30 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Andrew Kelly
Rivalitas Facebook dan Twitter sebagai media sosial kian jadi perbincangan usai Product Manager Instagra Katie Zhu menuliskan twit tentang rasa kecewanya kepada perusahaan tempatnya bekerja. Instagram saat ini dimiliki oleh Facebook. Zhu mengaku mengambil PTO (personal time-off) atau cuti sebagai bentuk protes.
“Saya mengambil PTO dari @instagram oleh @facebook hari ini untuk #BlackLivesMatter,” cuitnya. “Saya sangat kecewa & malu terhadap bagaimana perusahaan hadir di dunia sekarang. Keluarga fb (Facebook) - jika kalian merasakan yang sama, bergabung dengan saya & mari mengorganisir diri,” tambahnya, sambil mengajak berdonasi untuk mendukung gerakan itu.
Product Designer Facebook Messenger Trevor Phillippi pun memilih memakai Twitter untuk menyebarluaskan sikapnya. Memakai tagar #TakeAction dan #BlackLivesMatter, ia menulis: “Keputusan @facebook untuk tak menyikapi unggahan yang mengajak melakukan kekerasan terhadap warga kulit hitam gagal membuat komunitas kita aman. Saya minta kami meninjau kembali keputusan ini dan memberikan transparansi lebih dalam prosesnya, termasuk kepemimpinan kulit hitam.”
Karyawan Facebook lain, Owen Anderson, mengumumkan pengunduran dirinya lewat Twitter dengan alasan yang sama yaitu tak setuju dengan keputusan Zuckerberg. “Saya bangga untuk mengumumkan bahwa mulai hari ini, saya tak lagi jadi karyawan Facebook,” cuit Anderson yang mendapat pujian dari netizen.
“Agar jelas, ini sudah jadi pertimbangan untuk beberapa saat. Namun, setelah minggu lalu, saya bahagia tak lagi mendukung kebijakan-kebijakan dan nilai-nilai yang dengan tegas tidak saya setujui,” tulisnya lagi. “Semua orang perlu menghapus Facebook mereka,” cuit salah satu netizen yang mendukung Anderson.