Pemerintah Indonesia kerap mengedepankan efisiensi anggaran sebagai strategi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan pengeluaran negara lebih terarah. Namun, muncul pertanyaan apakah efisiensi ini benar-benar memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat atau justru berisiko mengorbankan layanan publik yang krusial? Beberapa kebijakan menunjukkan bahwa pemangkasan anggaran justru lebih banyak terjadi pada sektor yang berdampak langsung bagi rakyat, sementara proyek-proyek besar tetap berjalan dengan dukungan dana yang signifikan.
Di tengah kondisi di mana layanan kesehatan masih menghadapi tantangan, pendidikan masih menjadi tantangan finansial bagi banyak orang, dan harga kebutuhan pokok terus meningkat, alokasi anggaran pemerintah tetap menjadi sorotan. Beberapa kebijakan pengurangan anggaran justru menimbulkan kekhawatiran, terutama karena sektor yang terkena dampaknya adalah yang berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Berikut adalah enam indikator yang menunjukkan perlunya evaluasi lebih dalam terhadap kebijakan efisiensi anggaran.