Standar Etika Berpolitik: Mundurnya Mahfud MD dari Kabinet Jokowi

Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P., atau lebih dikenal dengan Mahfud MD merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Pada Kamis, 1 Februari 2024 memberikan permohonan pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Hal yang melatarbelakangi mundurnya Mahfud MD dari Menko Polhukam tidak lain, karena saat ini Mahfud MD mengikuti kontestasi politik untuk Pilpres 2024 menjadi Cawapres nomor urut 03 dari Ganjar Pranowo. Di samping itu, adanya kekhawatiran yang dirasakan oleh Mahfud MD, khawatir apabila ketika kampanye dengan tanpa sengaja menggunakan fasilitas negara. Mundurnya Mahfud MD dari Menko Polhukam menuai banyak dukungan dari warganet, khususnya generasi z dan generasi milenial yang mulai peka akan isu politik yang terjadi pada saat ini. Mengingat tahun ini adalah tahun politik dan pesta demokrasi bagi masyarakat.
Dukungan yang diberikan warganet serta masyarakat atas mundurnya Mahfud MD sebagai Menko Polhukam tentunya berlandaskan atas dasar etika dalam berpolitik. Sebagai generasi muda kami sangat mendukung keputusan Mahfud MD untuk menanggalkan jabatannya sebagai Menko Polhukam. Agar menghindari presepsi negatif baik dari paslon lain maupun masyarakat, tentunya keputusan yang sangat bijak jika memutuskan untuk mengundurkan diri. Dengan demikian, dapat fokus memperjuangkan estafet kepemimpinan. Standar Etika yang dicontohkan oleh Mahfud MD selayaknya menjadi panutan bagi paslon lain maupun bagi siapapun yang sedang mengikuti kontestasi politik.
Pada dasarnya harus memilih mana yang menjadi prioritas, bukan tidak bertanggung jawab atas tanggung jawab yang telah diberikan. Namun, ketika berbicara etika tentunya merupakan satu langkah startegis yang baik untuk mengindari prasangka negatif, utamanya saat kampanye. Di samping itu, sebagai generasi muda kami sangat mengapresiasi kinerja Mahfud MD selama menjabat sebagai Menko Polhukam, hingga saat pengunduran dirinya tetap memberikan teladan atau contoh terkait dengan sikap dan etika dalam berpolitik. Kekhawatiran Mahfud MD menjadi salah satu bukti dedikasinya terhadap tanggung jawab yang telah di emban. Dalam hal ini, seseorang yang jujur dan punya dedikasi yang tinggi akan memiliki kekhawatiran-kekhawatiran, berbeda dengan seseorang yang tidak memiliki dedikasi. Mengapa demikian? karena orang yang tidak memiliki dedikasi yang penuh terhadap pekerjaannya tidak akan berpikir terlalu jauh "apakah tindakan dan perbuatan saya akan menyalahi atauran jabatan". Hal ini tercermin dalam sikap yang diambil oleh Mahfud MD untuk mundur dari Menko Polhukam, tentunya dedikasi yang luar biasa sudah diberikan sehingga menghindari tanpa sengaja menggunakan fasilitas negara untuk kampanye. Secara etis sudah dilakukan oleh Mahfud MD, walaupun tidak menutup kemungkinan akan terjadi pro dan kontra di tengah masyarakat.
Disclaimer: Artikel ini merupakan pandangan pribadi dari penulis dan sepenuhnya tanggung jawab penulis. Isi artikel tidak secara otomatis merepresentasikan ideologi atau pendapat dari IDN Media. Kami menghormati keragaman pandangan di IDN Times Community dan menyediakan platform untuk penulis untuk mengekspresikan pendapat mereka sendiri.