Kenapa Wanita Berumur 30 Tahun & Melajang, Dianggap Tabu di Indonesia?
Semakin tua usiamu, semakin sering mendengar "Kapan nikah?"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Natal semakin hari semakin mendekat. Hari ini tidak hanya spesial karena saya merayakan Natal. Tetapi juga hari di mana saya menyadari bahwa saya telah berumur 28 tahun dan masih melajang. Sebagai seorang wanita yang terlahir di tanah air tercinta kita, Indonesia, setelah menginjak umur 20 tahun mereka akan mulai mendengar pertanyaan yang sama, "Kapan nikahnya?".
Semakin tua usiamu, semakin sering pertanyaan tersebut dilontarkan dan nada dari sang penanya semakin tidak enak untuk di dengar.
Terutama karena terlahir di keluarga yang cukup konservatif dan dekat dengan anggota keluarga besar lainnya, sudah cukup kenyang mendengar pertanyaan tersebut. Hingga saya mulai menghindari acara-acara keluarga.
Karena dari keluarga besar sendiri mulai mendesak orangtua saya untuk mulai merencanakan jenjang pernikahan bagi diri saya.
1. Walaupun secara finansial sudah siap, belum tentu secara mental seseorang siap untuk berumah tangga
Saya masih ingat dengan percakapan di telepon bersama ibu. Lagi-lagi ia menekan saya untuk mencari pacar walaupun saudara lelaki yang lebih tua belum menikah sama sekali.
"Kan kamu sudah bekerja dan tabungan yang cukup banyak, sudah bisa menghidupi diri-sendiri, sudah saatnya untuk berkeluarga." ucap ibuku. "Apa yang kamu tunggu-tunggu?"
Ingin sekali saya berteriak, "Saya tidak siap!" Hanya karena saya sudah memiliki pekerjaan dengan gaji yang berkecukupan bukan berarti jejak selanjutnya adalah pernikahan.
Bagaimana kalau saya masih ingin menikmati gaji yang didapat dengan susah payah? Atau masih ingin menikmati indahnya melajang dan memilih pasangan untuk berpacaran?
Memilih untuk menikah tidak hanya ditentukan dari siap tidaknya kita secara finansial, tetapi siap tidaknya mental kita juga!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.