TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Wanita Berumur 30 Tahun & Melajang, Dianggap Tabu di Indonesia?

Semakin tua usiamu, semakin sering mendengar "Kapan nikah?"

pexels.com/ freestockpro.com

Natal semakin hari semakin mendekat. Hari ini tidak hanya spesial karena saya merayakan Natal. Tetapi juga hari di mana saya menyadari bahwa saya telah berumur 28 tahun dan masih melajang. Sebagai seorang wanita yang terlahir di tanah air tercinta kita, Indonesia, setelah menginjak umur 20 tahun mereka akan mulai mendengar pertanyaan yang sama, "Kapan nikahnya?".

Semakin tua usiamu, semakin sering pertanyaan tersebut dilontarkan dan nada dari sang penanya semakin tidak enak untuk di dengar.

Terutama karena terlahir di keluarga yang cukup konservatif dan dekat dengan anggota keluarga besar lainnya, sudah cukup kenyang mendengar pertanyaan tersebut. Hingga saya mulai menghindari acara-acara keluarga.

Karena dari keluarga besar sendiri mulai mendesak orangtua saya untuk mulai merencanakan jenjang pernikahan bagi diri saya.

1. Walaupun secara finansial sudah siap, belum tentu secara mental seseorang siap untuk berumah tangga

thehealthsite.com

Saya masih ingat dengan percakapan di telepon bersama ibu. Lagi-lagi ia menekan saya untuk mencari pacar walaupun saudara lelaki yang lebih tua belum menikah sama sekali.

"Kan kamu sudah bekerja dan tabungan yang cukup banyak, sudah bisa menghidupi diri-sendiri, sudah saatnya untuk berkeluarga." ucap ibuku. "Apa yang kamu tunggu-tunggu?"

Ingin sekali saya berteriak, "Saya tidak siap!" Hanya karena saya sudah memiliki pekerjaan dengan gaji yang berkecukupan bukan berarti jejak selanjutnya adalah pernikahan.

Bagaimana kalau saya masih ingin menikmati gaji yang didapat dengan susah payah? Atau masih ingin menikmati indahnya melajang dan memilih pasangan untuk berpacaran?

Memilih untuk menikah tidak hanya ditentukan dari siap tidaknya kita secara finansial, tetapi siap tidaknya mental kita juga!

2. Tidak ada jaminan hidupmu akan lebih bahagia setelah menikah. Kenapa setiap orang membangga-banggakan pernikahan mereka?

bbc.com

Terutama ketika melihat dan juga mendengar kisah-kisah pernikahan orang lain. Di mana satu dari pasangan mencurangi pasangan yang lain. Terutama jika mereka telah memiliki anak, mereka memilih untuk tidak berpisah agar anak mereka dapat mempunyai keluarga yang normal.

Tentang pria yang tidak dapat menikahi wanita impiannya karena tidak disetujui oleh orangtuanya, atau pasangan yang tidak lagi merasakan cinta satu sama lain sehingga mereka tidak lagi pernah berbicara satu sama lain selama bertahun-tahun.

Bahkan pernikahan itu sendiri menjadi ajang untuk pamer kekayaan dan seberapa besar pernikahan mereka dapat dilangsungkan di media sosial. Saya tidak ingin hal yang sama terjadi kepadaku.

Ketika mendengar kata pernikahan, saya merasa takut.

Verified Writer

Nathasia

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya