Jack Ma telah menerima posisi sebagai penasihat e-commerce Indonesia. Iya, bos sebuah pusat berbelanja online mau mendampingi negara tercinta, Indonesia dalam mengembangkan e-commerce. Apa lagi yang kurang? Ternyata masalah yang gak pernah berakhir dan selesai, asing dan bukan 'pribumi'.
Pertanyaan yang dapat diungkapkan adalah kenapa kita harus membeda-bedakan? Padahal kita hidup dalam sebuah negara yang memiliki beragam suku, budaya dan agama. Ingat gak dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang terus berkumandang? Itu harusnya jadi patokan kita untuk bergaul dan memengaruhi cara berpikir kita.
Akan tetapi, nyatanya tidak. Iya, kebebasan komentar di sosial media menjadi buktinya. Tempat untuk mengeluarkan pendapat dan pandangan justru yang menunjukkan bagaimana masih banyak warga Indonesia ternyata masih kolot serta tidak bisa menerima perbedaan, dengan kata lain rasis.
Memang apa yang salah dari Jack Ma? Netizen berkata-kata seolah mengenal Jack Ma dan tahu kisah hidupnya. Sadar gak kalau dia memulai semua dari nol? Tahu gak berapa banyak pengalaman hidupnya yang dapat kita pelajari? Banyak dan kita bisa mengimplikasikan pengalaman serta masukkannya demi mengembangkan diri sendiri.