Meraih predikat sebagai Negara ke empat dengan penduduk terpadat di G-20, Indonesia memiliki sekitar 273.879.750 jiwa penduduk. Data tersebut diumumkan oleh Kemendagri melalui Direktorat Jenderal Dukcapil yang baru saja merilis Data Kependudukan Semester II di Tahun 2021. Semuanya tentu tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dari banyaknya jumlah tersebut, tak diherankan lagi, bila terdapat beragam latar belakang, kelas sosial, suku, adat, bahkan sampai kepribadian dari setiap penduduknya.
Negeri yang merdeka pada Bulan Agustus ini, memiliki jutaan manusia dengan kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang sering membuat bahagia, ada juga yang sering membuat orang sekitarnya mengelus dada. Ada yang sering membuat bangga, ada juga yang sering membuat malu Negerinya. Benar-benar beragam, bukan?
Apalagi seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi, banyak penduduk Indonesia yang memiliki macam-macam aksi. Media sosial yang semakin berkembang pesat pun, membuat banyak penduduk Indonesia semakin mudah untuk melakukan apapun. Ada yang berkarya, bekerja, memperluas relasi, membagikan cerita penuh inspirasi, dan ada juga yang hobi membicarakan juga menghakimi orang sana sini. Sampai di mana, omongan jahat mereka terdengar oleh orang yang dibicarakan. Hal tersebut jelas membuat orang itu mengalami ketidaknyamanan perasaan.
Istilah overthink, insecure, dan trust issues pun semakin melebar. Banyak jiwa yang harus belajar sabar karena tingkah orang jahat yang tak pernah sadar atas hal buruk yang dilakukan. Bercerita ke orang sekitar pun rasanya tak benar-benar membuat baik. Ingin hati mendapat tanggapan positif malah berakhir jadi ajang adu nasib. Konsultasi, introspeksi, sampai meditasi sudah jadi kebiasaan sehari-hari untuk mencari salah dalam diri. Kurangnya apa, salahnya di mana, dan harus bagaimana. Namun, setelah setiap hari intropeksi, diri tak pernah temukan solusi. Hingga ada di suatu titik semakin merasa depresi, lelah tak teratasi, dan terlintas pikiran untuk bunuh diri.
Pada tahun 2016, Badan Litbankes Kemenkes melakukan penelitian bahwa di Indonesia terdapat sekitar 9000 kasus bunuh diri pertahun. Motif bunuh diri bagi masing-masing orang pun bermacam-macam. Salah satu yang jadi faktor terbesar adalah karena depresi. Dan sebagian besar penyebab depresi adalah tekanan dari orang lain dan keadaan hidup. Khususnya bagi anak-anak muda yang masih memiliki emosi yang labil dan sensitif. Tentunya tekanan dari orang lain, entah itu perundungan, tuntutan sosial, dan lain-lain sangat membuat mereka merasa tak nyaman dan tak aman.